Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay, S.I.K melalui Kapolsek Sentani Barat Iptu Musa Ayakeding mengatakan, khusus di Sentani Barat, permasalahan yang sering terjadi adalah konflik sosial yang disebabkan oleh masyarakat karena tingkat pengangguran tinggi, membuat anak-anak muda lebih cenderung melakukan hal-hal yang negatif.
"Kegiatan ini sekaligus ajang silaturrahmi untuk saling memaafkan satu dan lainnya, karena sesuai dengan hukum Allah SWT puasa, dan menjaga hubungan sesama manusia harus dijaga, keduanya harus seimbang," katanya kepada Cenderawasih Pos
"Melihat kejadian tersebut, pelaku masuk ke dalam masjid, mengambil kunci yang diletakan korban, lalu mencuri sepeda motor sesuai dengan kunci yang berhasil diambil,"ucapnya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jayapura, Dr. H. Tri Mulyadi, S.H, M.Kn mengimbau kepada seluruh warga muhammadiyah agar bersama-sama mengkhususkan bulan ramadhan dengan cara melaksanakan ibadah puasa secara baik dan benar, sesuai dengan syarat Islam.
Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang menjelaskan, program ini bertujuan untuk meraih penghargaan Swasti Saba, di Papua baru Kota Jayapura yang melaksanakan program tersebut.
Diakuinya, untuk kegiatan selanjutnya tetap berjalan seperti biasa, sambil menunggu pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Jayapura definitif. Pekerjaan tetap berjalan seperti biasa, untuk persiapan penyambutan pihaknya juga sudah membentuk panitia hal tersebut disampaikan pada apel pagi Senin lalu di lapangan upacara Kantor Bupati.
Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay, S.I.K melalui Kapolsek Sentani Barat Iptu Musa Ayakeding mengatakan, kecelakaan dijalan Lintas Waibron ke Bonggrang ini sering memakan korban jiwa, penyebabnya adalah rem blong.
Tidak seperti tahun lalu, bahkan para pedagang turut mempertanyakan penyebab daya beli masyarakat menurun apakah dikarenakan pemotongan anggaran, atau karena perputaran ekonomi sedang melambat.
Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay, S.I.K melalui Kapolsek Sentani Barat Iptu Musa Ayakeding menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut melibatkan satu unit sepeda motor Honda Supra tanpa nomor plat yang dikendarai oleh PD (35), seorang nelayan asal Kampung Bukisi, Distrik Yokari.
"Tugas DPR sebenarnya cukup mendengar saja, apa yang terjadi, mungkin lewat pengaduan guru, masyarakat, orang tua murid, atau mereka yang terlibat lainnya, kita cukup mendengarkan, dan memanggil dinas yang bersangkutan untuk mendengar alasan dari dinas terkait, apa masalahnya, bukan langsung terlibat dengan masyarakat," katanya