Kepada Cenderawasih Pos, salah satu kepala sekolah yang tak ingin sebutkan namanya mengatakan bahwa pembebasan biaya masuk sekolah masih sulit dan sangat berat mereka terapkan. Hal itu dikarenakan ada sejumlah kompone
Selanjutnya, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Biak Kota, Melkianus Swabra, S.Pd, digantikan oleh Pieter Rumbrawer, S.Pd, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Numfor Barat. Sementara itu, Kepala Sekolah
  Dari pantauan Cenderawasih Pos bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua di lokasi pada, Rabu (16/4) siang, panjang tanggung yang mengalami rusak tersebut sekira 75 meter dengan tinggi 4 meter. Sementara itu kondisi ja
Dana itu diberikan dengan harapan untuk membantu para siswa melunasi segala kebutuhan yang berkaitan dengan pendidikan di sekolah. Namun apa jadinya jika anggaran yang gelontorkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pen
  Dina menegaskan bahwa penyelesaian masalah ini tidak cukup hanya dengan pendekatan persuasif. Ia menilai perlu ada langkah hukum guna memastikan keabsahan lahan tempat sekolah tersebut berdiri.
Dia mengatakan, ada kebutuhan biaya yang harus dipenuhi sehubungan dengan keberadaan siswa-siswi baru misalnya pada saat kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru. Meskipun ada dana BOS namun itu tidak
  Begitu juga dengan kebijakan Pemkot Jayapura yang memberikan BOS daerah untuk siswa-siswi kurang mampu, tetapi pada kenyataannya paling tinggi hanya 50% siswa dari setiap sekolah itu yang menggunakan dana itu untuk ke
Anak tersebut mengaku enggan makan nasi dan menyantap menu ayam tersebut karena rasanya yang aneh. Sementara menu yang lain, menurutnya enak. Cenderawasih Pos sengaja tidak menuliskan nama siswa tersebut agar tidak berbu
  Sejauh ini, baru pemkot Jayapura yang merespon keluhan itu. Melalui kepala Dinas PUPR Kota Jayapura, Nofdy J.Rampi menyebut, masalah pokoknya ada pada longsoran tebing di tepi jalan itu. Dimana menurut Nofdi, masalah
SMP Negeri 1 Sentani tahun ini telah menerapkan kurikulum Merdeka bagi siswa-siswi kelas VII dan VIII, sementara untuk kurikulum 13 tahun ini juga berakhir. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sentani, Hariyati Sokoy mengakui,