"Alhamdulillah, program MBG berjalan lancar. Yang mengantar makanan juga tidak pernah terlambat selalu tepat waktu. Untuk jenis makananya, makanan kering yang tersedia kan selama bulan puasa untuk menghargai anak-anak muslim lain," kata Laeli Zamzani Guru Bidang Kurikulum SD Vim 1 Kotaraja, kepada Cenderawasih Pos
Dari tarian ini akhirnya diputuskan jika sebanyak 1140 siswa siswi berhasil memecahkan rekor nasional dan dicatat dalam rekor MURI. Direktur Marketing lembaga pencatatan rekor Muri Indonesia Awan Rahargo menyatakan bahwa pihaknya sudah menyaksikan sebuah peristiwa pencatatan jumlah kegiatan yang melibatkan peserta yang banyak (Superlatif) salah satunya dengan penyelenggaraan pegelaran tarian wisisi oleh peserta pelajar yang terbanyak.
“Apakah anak-anak senang makanan di masak disini? Senang. Kalau begitu, tugas kalian belajar ya” ucap Lenis Kogoya dan anak-anak SD YPK Sion berbalasan. Ia berharap, sekolah ini urus menjadi contoh untuk sekolah lain yang akan ditunjuk menjadi dapur umum sehingga gizi anak-anak terkawal dengan baik.
Sekda Hanna mengakui bahwa permasalahan pemalangan sekolah tersebut menuntut pembayaran, yang mana tanah tersebut sudah dilakukan proses pembayaran dan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura memiliki sertifikatnya.
Kepala SD N 3 Abepura, Roospita Butarbutar, S.Pd mengatakan bahwa piagam penghargaan tersebut diterima berdasarkan penilaian yang telah di lakukan oleh pihak terkait terhadap kondisi dan situasi di sekolahnya itu.
Esau menambahkan bahwa untuk Dekai sendiri ada sekitar 3000 an peserta didik mulai dari SD-SMA dan perlu dicarikan formulasi yang tepat untuk penerapannya khususnya daerah pegunungan karena banyak sekolah yang berada di pelosok dan itu menggunakan pesawat. Sebelumnya ada beberapa daerah semisal di Dogiyai dan Intan Jaya yang terjadi penolakan namun disinyalir aksi tersebut tidak murni karena ditunggangi kelompok berseberangan.
Kepala Dinas Pendidikan Jayawijaya, Natalis Mumpu, S.Sos menyampaikan apresiasi kepada tim pendidikan dari Institut Indonesia Jaya atau yang biasa disebut surya institute di bawah asuhan Prof. Yohanes Surya yang telah mendidik anak-anak Jayawijaya.
Kegiatan yang merupakan ujicoba mandiri Pemprov itu dihadiri langsung oleh Pj. Gubernur Papua Pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, S.IP, M.P.A beserta Pj. Ketua PKK, Herwin M. Wanggai dan Kepala Dinas Pendidikan Papua Pegunungan Aron Wanimbo.
Sekolah ini membuktikan bahwa dedikasi dan tekad mampu mengatasi segala tantangan, bahkan di tengah keterbatasan. SD Inpres Gurabesi ini didirikan pada tahun 1981 oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura (sekarang Kota Jayapura). Awalnya, sekolah ini hanya memiliki sebuah bangunan satu atap yang multifungsi, menggabungkan ruang kelas, kantor, dan perpustakaan.
Ketua YPK di tanah Papua, Joni Y. Betaubun, mengatakan rotasi atau promosi kepala sekolah di lingkungan YPK merupakan salah satu upaya untuk memajukan dan lebih meratakan kualitas pendidikan di setiap sekolah.