Kepala Balai Karantina Papua Tengah, Ferdi membenarkan, penyelundupan satu ekor hewan endemik berupa kanguru tanah itu digagalkan karena tidak dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan karantina dari daerah asal dan juga tidak dilaporkan ke petugas karantina.
Ke-14 satwa yang dilindungi dan akan dikembalikan ke habitatnya itu dari 2 burung cendrawasih, 6 ekor burung kakatua Koki (Cacatua galerita), 1 ekor burung Nuri Bayan (Ecletus rotates), 1 ekor burung perkici Pelangi (Trichoglossus haematodus), dan 4 ekor ular Sanca Hijau (Morelis viridis).
"Total ada 150 jenis satwa yang dilepasliarkan. Sebelum dikembalikan ke alam, satwa-satwa dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh pejabat Karantina," kata Haris Prayitno, selaku Dokter Hewan Karantina Ahli Muda, Badan Karantina Papua Selatan.
Pekerjaan pembangunan yang dilakukan oleh salah satu anak cabang BUMN PT Brantas Abipraya ini kedapatan mendirikan kandang di lokasi pembangunan rumah sakit dan di dalamnya terdapat sejumlah satwa dilindungi.
Ini tak lepas dari laporan warga yang menyebut di dalam lokasi proyek ini ada kandang dari teralis besi yang berisi satwa endemic Papua dan berstatus dilindungi. Saat itu juga petugas dari Gakkum dan BBKSDA mendatangi lokasi dan mempertanyakan keberadaan satwa tersebut.
Biasanya lokasi yang digunakan untuk menjual berada di pertigaan Koya Barat Distrik Muara Tami namun kali ini justru di dalam kota yakni di Jl Alternatif tak jauh dari pertigaan RS Bhayangkara. Satwa yang paling sering diperjualbelikan adalah jenis kus kus, salah satu species hewan berkantong yang merupakan salah satu satwa endemik Papua.