Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, menyampaikan bahwa dari 13 jenazah tersebut, 12 telah berhasil dievakuasi ke RSUD Dekai dan Bovendigoel. Seluruh jenazah yang berhasil dievakuasi juga tel
Kasatgas Operasi Damai Cartenz (ODC), Brigjen Pol Faizal Rahmadhani, menyampaikan bahwa pihaknya masih mendalami identitas pelaku serta kelompok mana yang bertanggung jawab atas kejadian tragis tersebut.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo. Informasi awal mengen
Korban yang merupakan mantan Kapolsek Mulia itu mengalami luka tembak di pipi kanan yang menembus hingga ke leher bagian belakang sebelah kiri. Nyawanya tidak tertolong akibat luka tembak tersebut. Kejadian seperti ini s
Bentrokan yang terjadi berulang kali tersebut telah menyebabkan korban jiwa dan kerugian materil yang cukup besar, termasuk pembakaran rumah-rumah warga. "Ini merupakan rentetan kasus politik. Bahkan terakhir, pada Mingg
Selain itu ada beberapa bangunan gedung yang juga dibakar pekan kemarin. Puncak Jaya belum kondusif. Bahkan dari catatan Satgas Operasi Damai Cartenz, sejak November 2024 lalu hingga Maret 2025 disebutkan ada 12 orang di
“Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para penambang ilegal mengenai potensi bahaya yang dapat terjadi akibat penambangan tanpa izin, seperti kecelakaan kerja, kerusakan lingkung
Kondisi kesehatan Nenek Fransiska dan Adik Serlis menjadi perhatian utama dalam kunjungan ini. Dengan penuh empati, prajurit Yonif 312/KH memberikan pemeriksaan kesehatan serta bantuan obat-obatan untuk meringankan keluh
Ladang ganja tersebut diduga milik Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang digunakan untuk mendukung operasional pergerakan. Dansatgas Yonif 512/QY, Letkol Inf Galih Sakti Pramudyo, me
Adapun kronologis dari kasus tersebut hingga melakukan pengembangan terhadap tiga orang saksi oknum TNI itu dimana pertengahan 2024 saksi RBS dikenalkan kepada Teguh Wiyono oleh Amri, rekannya di klub menembak Perbakin Purwakarta. Mereka mulai berkomunikasi melalui WhatsApp untuk membahas pembelian senjata api.