Karena menurutnya, di beberapa tempat di Kota Jayapura menjadi tempat yang cukup rawan terjadinya banjir dan tanah longsor. Khusus banjir ini harus benar benar antisipasi dengan benar dan tepat.
“Masyarakat harus menjaga lingkungan tempat dimana dia tinggal, buang sampah pada tempatnya jangan langsung ke sungai. Sehingga tidak terjadi banjir akibat sungai yang tidak mampu menampung tumpukan sampah,” terang Nimbrot kepada wartawan.
Selain mengeluhkan banyaknya sampah yang merusak pemandangan, warga juga khawatir akan terjadi banjir apabila hujan deras turun. Untuk itu, warga meminta Pemkot Jayapura dalam hal ini instansi terkait bisa mengambil tindakan untuk mengeruk sampah yang didominasi sampah plastik.
Mirisnya dari jumlah ini ternyata masih ditemukan adalah alat pelindung diri maupun obat suntik dan juga obat dari apotek. Padahal sampah yang berkaitan dengan medis sepatutnya tidak terbuang sembarangan.
Hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura pada Sabtu (29/4) pagi memberi dampak pada beberapa titik. Banyak genangan air hingga menutupi badan jalan dan ada juga wilayah yang dipenuhi dengan sampah. Yang paling terlihat adalah di Kali Acay Distrik Abepura. Disini ribuan botol sampah plastic turun dari arah jalan utama melewati kali dan terhenti di Teluk Yotefa.
Hasil gerebek sampah Sa’ Pu Laut yang dilakukan Mollo Dive Community Jayapura bersama personel Brimob serta Rumah Bakau Jayapura di Jl Soa Siu mendapati bahwa dasar laut di Dok II Jayapura atau di depan Kantor Gubernur ini ternyata dipenuhi sampah. Jika hanya dilihat dari luar kondisi laut memang biru dan cukup bersih.