Kapolsek Mimika Baru AKP J Limbong menjelaskan, aksi spontanitas pengrusakan yang dilakukan oleh YA dengan cara melempar batu hingga mengenai kaca jendela kontrakan. Aksi tersebut selanjutnya mendapat perlawanan oleh MKM selaku korban yang menempati kontrakan tersebut.
Aktivitas Rumah Tahu Pondok Bagari Kali Acai Abepura, pagi itu nampak dipenuhi dengan kesibukan. Ada yang menyiapkan tahu yang telah siap untuk dijual. Sementara yang lain mempersiapkan kedelai yang telah direbus, digiling dan menyiapkan perapian yang terus menyala.
Frans Dogomo menjelaskan, ada juga fasilitas publik yang hancur akibat bencana banjir dan longsor ini adalah akses jalan antar kampung putus dan beberapa sekolah terendam banjir.
"Jalan-jalan semua putus. Batas air hingga dada orang dewasa. Selain itu, SD Inpres Pona di Muniopa, SD Inpres Yepo, dan SD Yayasan Kasih Bapa ikut terendam hingga aktifitas belajar mengajar diliburkan," kata Dogomo.
Tak lama armada Truk Water Canon milik Polres Biak Numfor dan dari BPBD ikut diturunkan. Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIT atau satu jam lebih. Menurut keterangan saksi, kebakaran diawali diduga saat mendegar adanya bunyi ledakan kecil yang bersumber dari plafon rumah. Kemudian terjadi percikan api dan langsung menyebar.
"Kami terima laporan dari warga sekitar pukul 20.39 WIT. Setelah melakukan validasi, saya perintahkan kepada semua unit yg ada pada 4 pos untuk melakukan operasi (pemadaman.red)," ungkap Kabid Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kota Jayapura, Margareta V. Kirana.
Dia mengatakan, ada tiga unit rumah milik ondoafi yang dikerjakan tahun ini. Untuk pekerjaanya hanya renovasi dan penambahan penambahan perabot yang belum lengkap. "Jadi kita bukan bangun baru ya," singkatnya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun media ini lapangan bahwa sumber api pertama terlihat dari kios paling ujung milik Awal, yang sehari-harinya menjual Pertalite dengan menggunakan pompa bensin mini, kemudian merambat ke kios dan 2 rumah rumah yang memang saling terhubung satu dengan lainnya.
Seperti yang disaksikan media ini, sebagian warga yang datang tersebut membawa anggota keluarganya. Sambil mandi-mandi, ada juga yang membawa bekal makanan dari rumah sambil bakar-bakar ikan di tempat tersebut. Tapi, ada juga yang memanfaatkan dengan menggelar jualan mereka seperti Cilok, dan makanan ringan. Warga yang datang ditempat tersebut adalah warga Kampung Kartini.
Sekretaris DPD REI Papua, Akbar Arif mengakui, penyerapan rumah subsidi yang kurang maksimal ini sudah terjadi sejak tahun 2023 lalu, namun pihaknya tetap optimistis di tahun ini dapat membaik.
General Manager WVI Zonal Papua Sabtarina Febriyanti Dalam menjalankan Kampung Literasi Silo yang dimulai sejak Oktober 2023 ini, WVI melakukan dua model yaitu Wahana Literasi dan Pengasuhan Dengan Cinta, dimana keduanya saling terkait erat.