Pembangunan RS Tipe D, dimulai dari wilayah pembangunan IV, setelah bertahun-tahun pergumulan masyarakat di wilayah pembangunan IV Kabupaten Jayapura yakin Distrik Airu, Distrik Kaureh, Distrik Yapsi, dan Distrik Unuru
"Minimal kita butuh tiga dokter ahli. Sekarang, misalnya, kasus patah tulang masih harus dirujuk ke Jayapura karena belum ada tenaga spesialisnya. Tapi untuk kasus kebidanan, sudah bisa ditangani langsung di sini," tamba
Febiola menegaskan bahwa selama ini, Pokja Perempuan menerima banyak aspirasi dan keluhan dari masyarakat terkait layanan kesehatan. Ia mengatakan, masih banyak rumah sakit di Papua yang belum memberikan pelayanan yang
Menurutnya, melalui data pertumbuhan yang diperoleh, Dinas Kesehatan dapat mengevaluasi sejauh mana intervensi yang telah dilakukan mampu menekan angka stunting di Kabupaten Sarmi. Data 2024 ada 400 anak stunting di
Melalui workshop tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Papua, Arry Pongtiku berharap bisa menjadi momentum memperbarui pengetahuan para apoteker rumah sakit. Tujuannya agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih tepat sasara
Rumah sakit yang dibangun sejak 2 tahun lalu itu direncanakan akan diresmikan pada Juni 2025 mendatang. Secara fisik, bangunannya sudah selesai dikerjakan dan saat ini masih dalam masa perawatan. Hadirnya rumah sakit
Dikatakan, khusus untuk Papua ini sudah diumumkan melalui website, ada sekitar 350 yang CPNS yang berasal dari Papua yang akan masuk di rumah sakit vertikal Papua. Selanjutnya akan ada penerimaan gelombang berikut untuk menempati posisi tenaga pendukung seperti security kemudian perawat dan juga ada tambahan-tambahan lain.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sekelompok warga pekerja dari salah satu sub kontraktor yang mengerjakan beberapa pekerjaan di RS Vertikal itu, mengambil kembali aset mereka berupa tanaman bunga yang sudah ditanam. Pihak subkon menilai, vendor pemberi kerja tidak menunjukkan niat baik atau iktikad baiknya untuk menyelesaikan sisa hutang yang belum terbayarkan.
Wakil Ketua Komisi 5 DPRP, H. Jayakusuma, menjelaskan bahwa aspirasi tersebut disampaikan langsung oleh para dokter spesialis yang menemui anggota Komisi 5 awal maret lalu. "Itulah yang kami dapatkan dari sejumlah dokter spesialis. Mereka datang bertemu dengan kami di Komisi 5 untuk membahas upaya keterlibatan mereka bekerja di RS Vertikal,” ujar Jayakusuma
Dia mengatakan, pengelolaan limbah dari rumah sakit itu harus benar-benar dilakukan secara tepat, dan itu harus diketahui oleh masyarakat yang tinggal di kawasan itu. Pasalnya, warga setempat juga masih mengandalkan air tanah, sehingga pengelolaan limbah rumah sakit itu juga harus benar-benar tepat. Sehingga dampaknya tidak mengganggu masyarakat yang ada di wilayah itu.