Ketua DPRD Puncak, Lukius Newegalen dalam sambutannya berharap dalam penyerapan anggaran APBD yang dilakukan oleh OPD (Organiasi Perangkat Daerah), harus dilaksanakan dengan baik, karena tinggal tiga bulan lagi tutup tahun anggaran 2024.
Deklaasi ini diikuti oleh keempat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Empat pasangan calon tersebut yaitu Paslon nomor urut 01 Elvis Tabuni dan Naftali Akwal, Paslon nomor urut 02 Alus UK Murib dan Menas Mayau, Paslon 03 Pelinus Balinal dan Benner Kulua,serta pasangan nomor 04 Peniel Waker dan Saulinus Murib.
Ketua KPU Kabupaten Puncak, Nataluis Tabuni mengakui bahwa keempat pasangan yang dinyatakan memenuhi syarat dan berhak maju sebagai calon Bupati dan wakil Bupati Puncak pada Pilkada Puncak 2024, telah melakukan penarikan nomor urut.
Di Distrik Agandugume, Nenu Tabuni meninjau pembangunan gudang logistik (Gulog) dari bantuan BNPB. Selain itu, Pj Bupati Nenu Tabuni juga melihat hasil pengaspalan di Bandara Agandugume sekaligus melakukan penyerahan beras bantuan cadangan pangan pemerintah dari Badan Pangan Nasional.
Ia disandera saat melakukan survey dalam rangka pelayanan penerangan menggunakan solar cell di Kampung Aguet, Kampung Kemru dan Kampung Molu, Distrik Kembru, Kabupaten Puncak.
PAS KE KO ini merupakan rekrutan tenaga honnorer kebersihan dari Dinas PUPR Kabupaten Puncak. Terdapat 140 orang yang direkrut untuk membersihkan 5 distrik yang ada di sekitar ibu kota Kabupaten Puncak ini.
Konstentan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang telah mendaftar resmi ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Puncak, ada empat pasangan calon. Dari empat pasangan calon tersebut, empat diantaranya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Puncak. Bahkan dua diantaranya merupakan pimpinan OPD.
Dari koordinasi ke pemerintah pusat melalui Dirjen Bidang SDM Aparatur, Kementerian Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), hasilnya Kemenpan RB tetap pada pendirian bahwa penerimaan CPNS tahun 2024 di Kabupaten Puncak, tetap 80:20 persen. Dimana 80 persen untuk anak asli Papua dan 20 persen untuk warga non asli Papua.
Pelan tapi pasti, mereka mulai menata pendidikannya, salah satunya adalah untuk pertama kali sekolah ini berhasil menyelenggarakan ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024.
Program ini tentunya mendapat tanggapan positif dari masyarakat Kabupaten Puncak. Pasalnya saat ini harga beras sedang mengalami kenaikan, dampak dari inflasi daerah. Karena semua barang diangkut ke Kabupaten Puncak, diangkut hanya menggunakan pesawat terbang