AKP Fajar menjelaskan, saat itu, pemilik rumah pergi meninggalkan rumah tanpa menyadari bahwa sedang merebus air. Akibatnya, kompor kemudian meledak menyebabkan kebakaran hebat hingga menghanguskan dua unit rumah.
Namun hal tersebut langsung dibantah Kabag Ops Polres Mimika, Kompol Sajuri. Persoalan dari ketegangan ini sendiri sejatinya dipicu karena masalah sepele. Ada seorang warga yang datang ke pos penjagaan dalam kondisi dipengaruhi minuman beralkohol. Anggota yang sedang berjaga telah menyarankan agar yang bersangkutan untuk pulang, namun sampai di depan pos pria tersebut malah terjatuh.
"Tiga pelaku melakukan dengan cara atau sistem tempel. Sebelumnya ada komunikasi yang dilakukan menggunakan Hp dan Whatsapp. Setelah diatur kemudian diambil oleh konsumen," kata Kepala Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Mimika, AKP Andi Basuki Rahmat, Rabu (8/1). Saat ini ada tiga narapidana yang kembali diproses yakni F, I dan T.
Kasat Samapta Polres Jayapura, Iptu Sukardi, S.Sos, menjelaskan bahwa Strong Point dilaksanakan di lokasi-lokasi yang memiliki potensi gangguan keamanan dan kerawanan lalu lintas, seperti persimpangan jalan utama, area sekolah, dan pusat aktivitas masyarakat.
 Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, SIK, ketika di konfirmasi membenarkan adanya penemuan jenazah seorang remaja yang mengapung di sebuah telaga yang ada di Kampung Sabulama Distrik Wesaput Minggu (5/1) sekitar Pukul 07.20 sampai dengan pukul 09.40 wit,
Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay, S.I.K. melalui Kapolsek Depapre, Ipda Febri Yudha Asmara, S.H, mengungkapkan bahwa penyebab utama kecelakaan adalah kegagalan rem pada mobil Daihatsu Grandmax yang dikemudikan oleh Rehabeam Yarisetouw (38).
Wakapolres Jayawijaya Kompol. I Wayan Laba, SH, MH menyatakan pembinaan tradisi yang di laksanakan pada hari ini untuk membangkitkan jiwa korsa serta semangat kebersamaan antar teman seangkatan dan dalam rangka mempererat hubungan antar junior dan senior.
Sembari bertugas Ia melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti pendidikan Sekolah Calon Perwira Polri (Secapa) di Sukabumi Jawa Barat. Setelah tujuh bulan pendidikan tepat tahun 2016 yang mengantarnya menjadi Perwira Polri.
"Saya tidak tahu apakah itu peluru nyasar atau tidak tetapi selongsongan pelurunya sudah dapat, itu peluru yang 9 mm," bebernya. Justin menjelaskan peristiwa itu terjadi pada saat dirinya bersama keluarga sedang ibadah bersama lepas sambut tahun baru di kediamannya di Kota Raja. Saat ibadah itulah tiba-tiba ia tertembak. Sementara Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Victor Mackbon, membantah jika Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Justin Sitorus, ditembak orang tak dikenal (OTK).
Kapolres Jayawijaya AKBP. Heri Wibowo, S.IK menyatakanpihaknya telah menutup pelaksanaan olerasi Lilin Cartenz yang diperuntukan untuk pengamanan natal dan tahun baru kemarin dimana yang menjadi fokus darioperasi tersebut adalah pelayanan dan pengamanan yang telah dilakukan selama 14 hari kemarin.