Kendati demikian, Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengaku pihaknya saat ini tidak terlalu memikirkan kasus Covid melainkan kasus Polio yang kini sudah berada di Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
Pj Gubernur Papua, M Ridwan Rumasukun, mengatakan alasan memilih Kampung Syorigu sebagai tempat pelaksanaan PIN Polio lantaran daerah tersebut dianggap terjauh dari Kabupaten Biak.
Pencanangan dilakukan Pj Sekda Provinsi Papua Selatan Drs. Maddaremmeng, M.Si, mewakili Pj Gubernur Papua Selatan bersama Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI dr. Prima Yosephine Berliana Yumier Hutapea, MKM,  di TK Santa Maria Fatimah, Kelapa Lima Merauke.
PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menyatakan dalam mendorong suksesnya program nasional ini hari ini dilakukan pencanangan tetas manis polio yang akan di masifkan kepada sekolah dan puskesmas yang ada di 40 Distrik, sehingga diharapkan Polio ini menjadi wujud nyata pelayanan pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui dinas terkait.
 Polio sendiri sebenarnya mudah dicegah dengan vaksin polio, namun bagi penderitaan yang sudah terpapar polio akan sulit untuk disembuhkan. Sedangkan penyebarannya sangatlah mudah, polio dapat ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi.
Omaleng menjelaskan, virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen bahkan kematian. Oleh karena itu, upaya pencegahan melalui imunisasi sangatlah penting untuk melindungi generasi penerus dari ancaman penyakit polio.
Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Budiono Subambang mengungkapkan, PIN untuk Polio ini diselenggarakan menyusul ditemukannya kasus di sejumlah daerah. Seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sleman Jogjakarta, hingga Papua. Daerah-daerah tersebut bahkan sebelumnya sudah dinyatakan KLB Polio.