Anggota Satgas dari Pos Ninati melaksanakan pemeriksaan dokumen dan identitas warga yang keluar masuk wilayah perbatasan atau pelintas batas. Hal ini dilakukan demi tertibnya pelintas batas diwilayah Perbatasan Papua Selatan.
Sahat yang ‘blusukan’ ke seluruh satuan pelayanan Karantina Papua Selatan ini dimaksudkan guna mendengar langsung pelayanan Karantina Papua Selatan dari para pengguna jasa yang selama ini melalulintaskan komoditas pertanian dan perikanannya.
Ganja – ganja ini dimasukkan oleh para pelaku yang biasa berasal dari PNG bekerjasama dengan beberapa pemuda di Jayapura. Kata AKP Kordiali biasanya sebelum sampai ke Jayapura, pelaku transit sebentar di pulau – pulau sekitar Jayapura dan setelah dinyatakan aman barulah perjalanan dilanjutkan.
“Tidak berdampak untuk kita yang ada di wilayah perbatasan, begitu juga dengan masyarakat Indonesia yang ada di PNG. Sejauh ini, laporan dari Keduataan kita yang ada di sana warga Indonesia baik baik saja,” terang Susi.
Dubes RI untuk PNG dan Kepulauan Salomon mengatakan walaupun selamat, namun mereka mengalami trauma akibat terjebak dalam penjarahan dan pembakaran pasar swalayan tempat mereka bekerja.
Dubes RI untuk PNG dan Kepulauan Salomon mengatakan walaupun selamat, namun mereka mengalami trauma akibat terjebak dalam penjarahan dan pembakaran pasar swalayan tempat mereka bekerja.
Kasat Narkoba Polresta Jayapura Kota AKP Irene Aronggear, ketika dikonfirmasi mengatakan, tim opsnal Sat Narkoba mendapat informasi bahwa ada tiga orang warga negara PNG yang membawa narkotika jenis ganja menggunakan Mobil Xenia Hitam dari Hamadi ke Distrik Abepura.
"Setelah itu, mereka mengunjungi beberapa UMKM sekaligus melihat pengembangan UMKM di Kota Jayapura. Mereka difasilitaai oleh organisasi dibawah PBB dari Australia untuk ibu ibu dari PNG yang berasal dari 12 provinsi," kata Frans Pekey.
“Ini potensi yang sangat baik, sehingga potensi ini bisa dimanfaatkan oleh pengusaha yang ada di Indonesia khususnya Papua,” ucap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Provinsi Papua, Ronald Antonio, yang hadir secara langsung pada acara tersebut, Jumat (15/12).
“Ada sekitar 100-an UMKM dari kedua negara yang kami libatkan di kegiatan ini, intinya di wilayah perbatasan. Kami ingin menonjolkan hubungan dua negara yang semakin baik,” ucap Susi kepada wartawan usai memantau stand yang ada di lokasi.