Ia menceritakan bahwa ide membuat penggalangan pendorong darah secara sukarela ini tercetus pada 10 November 2021, ketika Wolter mengalami pengalaman pahit saat membantu seorang sahabat dari Waropen yang keluarganya kritis dan membutuhkan transfusi darah. Wolter dan sahabatnya menghadapi kenyataan sulit: stok darah di PMI Biak sering kali terbatas, dan kebutuhan darah pasien sering kali tidak terpenuhi. Setelah berkali-kali gagal mendapat stok yang dibutuhkan, Wolter akhirnya menghubungi beberapa kerabat dan rekan terdekat untuk membantu mendonorkan darah.
 HUT PMI ini dihadiri Pembina PMI Kota Jayapura, para mitra dan anak anak relawan, PMR jenjang SMP, SMA dan perguruan tinggi.Dengan penuh rasa syukur Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jayapura Rustan Saru mengatakan, masyarakat tidak perlu takut atau ada rasa tabu dalam melakukan donor darah.
  Kegiatan ini dipimpin oleh Kasat Lantas Polresta Jayapura Kota AKP Muhammad Akbar, S.Sos, dan diikuti oleh kurang lebih sebanyak 25 orang personel Polantas Polresta Jayapura kota, dengan tujuan membantu memenuhi kebutuhan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Papua.
Johannes Rettob mengatakan, alasan dirinya mengundurkan diri sebagai Ketua PMI karena keikutsertaannya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Mimika.
Kasat Lantas Polres Merauke AKP Darwis, S.Sos, MM ditemui disela-sela kegiatan itu mengungkapkan, untuk donor darah ini pihaknya sama dengan Palang Merah Indonesia Cabang Merauke. ‘’Kita kerja sama dengan PMI untuk menggelar donor darah hari ini,’’ kata AKP Darwis.
  Ketua PMI Kota Jayapura Rustan Saru mengatakan, pengukuhan ini adalah bagian pengembangan organisasi PMI Kota Jayapura dalam memberikan pelayanan masyarakat. Program bidang Palang Merah Remaja dan Sumber Daya Manusia.
Tim lapas bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Merauke. Plt Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Merauke Abdul Waris mengatakan donor darah ini merupakan wujud kepedulian ASN Kementerian Hukum dan HAM khususnya Lapas Merauke untuk kemanusiaan, karena setetes darah sangat berarti bagi kehidupan manusia.
Purnawirawan TNI ini pertama kalinya melakukan donor darah ketika usianya 18 tahun, ia ingat betul pertama kalinya tubuhnya ditusuk jarum suntik untuk donor darah adalah di RSUD Dok II.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Setyo Wahyudi mengatakan kegiatan ini juga dalam rangka perayaan HUT ke-79 RI sehingga dapat memperkuat rasa nasionalisme.
Ini dikatakan berkaitan dengan bencana dimana jika hutan terjaga maka dipastikan banyak hal yang juga terjaga termasuk kehidupan manusia. Hanya Rustan berharap usai penanaman ini bibit atau lokasi penanaman tidak berubah menjadi timbunan atau beton.