Orang pertama menyampaikan soal ekonomi mikro yang digeluti. Sulitnya mendapat bantuan modal usaha.Lalu orang kedua menyampaikan soal para seniman yang jarang diperhatikan pemerintah dan terkesan dibiarkan tumbuh sendiri. Orang ketiga bernama Frederika Imbiri yang menyampaikan pernyataan cukup menohok.
Acara tersebut juga dihadiri oleh paslon walikota dan wakil wali kota Jayapura Abisai Rollo dan H. Rustan Saru (ABR-HARUS). Posko itu nantinya digunakan untuk merancang berbagai strategi dan program pemenangan kedua paslon yang maju di Pilkada Provinsi Papua dan Kota Jayapura ini.
“Di legislatif hanya bicara kebijakan tapi tidak semua bisa dieksekusi dengan baik. Banyak program tapi tidak maksimal sehgga saya putuskan masuk ke Kota Jayapura,” ujar Jhony memberi alasan mengapa tertarik menjadi walikota.
Pasangan Calon No Urut 1 yang masing-masing didampingi oleh istri dan relawan serta tim pemenangan mulai melakukan blusukan di Dok 9 Kali. Pada kesempatan itu, dirinya meninjau pembangunan jembatan penghubung di pinggir kali yang dibangun oleh Pemerintah Kota Jayapura semasa kepemimpinannya sebagai Pj. Wali Kota Jayapura beberapa waktu lalu.
Tahapan Pemilukada Kota Jayapura tahun 2024 saat ini adalah masa kampanye. Keempat pasangan calon, Frans Pekey-Mansur (Pekman), Jhony Banua Rouw-Darwis Massi (JBR-Hadir), Boy Markus Dawir-Dipo Wibowo (BMD-Dipo) dan Abisai Rollo-Rustan Saru (ABR-Harus) sedang bergerilnya di tengah masyarakat untuk memenangkan hati publik.
Ketua KPU Kota Jayapura, Martapina Anggai mengatakan kampanye damai ini merupakan momen untuk membangun komitmen bersama guna menciptakan pelaksanaan kampanye yang cinta damai dan mampu meningkatkan partisipasi politik warga Kota Jayapura.
Menurut penjelasan Ketua Bawaslu Kota Jayapura, Frans Rumsarwir, untuk kandidat yang terpilih sebagai DPR periode 2024-2029, bila ikut di Pilkada 2024, maka konsekuensinya mereka harus mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Adapun kandidat calon Walikota Jayapura yang berlatar belakang ASN adalah Frans Pekei dan pasangannya, Mansur. Lalu paslon yang berlatar belakang anggota legislatif, antara lain Abisai Rollo anggota DPRD Kota Jayapura, Boy Markus Dawir, Darwis Massi dan Joni Banua Rouw masing masing anggota DPR Papua periode 2019-2024. Dua sosok wakil lainnya yakni Rustan Saru dan Dipo Wibowo di luar dari birokrasi pemerintah.
"Kami berdua memiliki keyakinan karena memiliki pengalaman yang cukup lama dalam birokrasi pemerintahan," ucap Frans Pekey. Frans Pekey hampir 40 tahun dia mengabdikan dirinya di Kota Jayapura sebagai ASN, begitupula pula dengan H. Mansur yang tidak hanya sebagai dosen tetapi juga ASN. Selain sebagai Ketua Kerukuran Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Mansur juga menangani puluhan lembaga pendidikan di Papua saat ini.
Pada pendaftaran kali ini semua kandidat datang dengan berbagai macam warna tersendiri. Ada yang membawa serta pendukung dan relawan yang banyak dan ada juga yang melaksanakan kegiatan Deklarasi apa adanya, seperti yang dilakukan oleh Pasangan calon walikota dan wakil walikota Jayapura Frans Pekey dan Mansur.