Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tolikara Boas Yikwa,SE mengatakan bantuan bibit ikan unggul 100 benih dan ayam Buras 100 ekor di berikan kepada 4 kelompok peternak di Distrik Kubu, Distrik Wenam, Distrik Geya dan Distrik Karubaga selain itu Pemkab juga berikan bantuan pakan ikan dan pakan ayam.
 Tidak banyak komentar terkait dengan hal itu, namun ia tetap mengharapkan pemerintah untuk berkerja lebih keras lagi untuk mengantisipasi virus ASF terjadi di Kota Jayapura. Untuk saat ini penyebaran Virus ASF belum ada tanda-tanda pada ternak Babi di Kota Jayapura.
Bagaimana tidak, adanya kasus tersebut harga babi sekarang turun signifikan, karena permintaan dari konsumen turun. Bahwa peternak yang mau menjual babinya juga sulit, karena pedagang jarang ada yang mau, bahkan permintaan dari konsumen berkurang.
Diakui, kejadian kematian puluhan hewan ternak babi karena ASF di dua kampung di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, yakni Kampung Ayapo dan Nolokla, harus jadi perhatian, jangan sampai merebak ke mana- mana.
 Septianus minta jangan sampai peternak tidak mendapatkan hasil sementara perusahan memperoleh keuntungan. Karena yang didapatkan di lapangan, kata Septianus, pakan yang dimasukan perusahan terlalu banyak, sehingga bibit ayam yang masuk banyak yang mati.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua MP Koibur mengaku pihaknya masih melakukan pencegahan-pencegahan terhadap peternakan maupun daging-daging yang masuk ke wilayah Papua, terutama dari daerah yang terjangkit dengan virus.Â
Martha Bayu Wijaya menjelaskan bahwa 177 ekor sapi yang mati tersebut tersebar di 4 distrik yakni Distriok Semangga sebanyak 43 ekor, Distrik Tanah Miring sebanyak 108 ekor, Distrik Kurik sebanyak 23 ekor dan Distrik Malind 3 ekor.
Kematian ratusan ternak sapi di Merauke sampai saat ini masih dalam pemeriksaan laboratorium. Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, dimintai tanggapan terkait dengan kematian ratusan ternak sapi dalam 3-4 minggu terakhir ini belum bisa memberikan kesimpulan karrena masih dalam posisi pemeriksaan laboratorium.
Hal ini dikarenakan bisa kembali menular ke ternak-ternak babi yang lain mengingat banyak peternak di Mimika yang kerap mencari pakan babi di tempat sampah yang diambil dari sampah limbah rumah tangga.
 Pasalnya bila sudah terlanjut masuk atau tersebar virus atau penyakit hewan menular ini, tentu tidak hanya berdampak kepada kematian ternak saja, tapi juga bisa berimbang kepada masalah ekonomi yang berkepanjangan. Sebab, untuk pemulihan atau pemusnhana penyebab penyakit tentu butuh waktu yang cukup lama.