"Cabai rawit Rp 60 ribu/kg, cabai keriting dan cabai besar Rp 70 ribu/kg, tomat Rp 5 ribu/kg, bawang merah dan bawang putih Rp 50 ribu/kg, kol Rp 10 ribu/kg, sawi putih Rp 10 ribu/kg, buncis Rp 15 ribu/kg, Kentang Rp 30 ribu/kg, wortel Rp 20 ribu/kg dan bawang bombai Rp 60 ribu/kg, " katanya kepada Cenderawasih Pos,
Dalam hal penolakan investasi yang dilakukan oleh masyarakat adat Kimahima dan Makleo, Damianus Katayu mnejelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan masyarakat Kimahima dan Makleo.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Selatan Paino, SIP, MT, mengatakan, terkait dengan program nasional dengan investas besar-besaran di Papua Selatan khususnya Merauke ini berdasarkan situasi nasional atau dunia.
Stiper Petra Baliem Wamena, kembali membuat langkah baru dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pertanian di wilayah Papua, terutama konsep pertanian organik yang telah lama dijalankan di wilayah Pegunungan Papua.
Dari 5000 bibit kopi Arabica, sebanyak 3000 bibit disiapkan Pemprov dan 2000 lainnya dari Pemkab Lanny Jaya. Velix Papua Pegunungan patut menjadi provinsi pertanian dan ini bisa dimulai dari Lanny Jaya. Karenanya masyarayat untuk kembali ke kebun dan hal itu bisa dimulai dari Lanny Jaya.
"Kami beli dengan harga Rp 100 ribu/kg, sehingga harga jual naik menjadi Rp 120 ribu/kg. Sementara untuk tomat stabil Rp 15 ribu/kg, bawang merah Rp 60 ribu/kg dan bawang putih Rp 50 ribu/kg, "ungkapnya kepada Cenderawasih Pos
“Saya mengucapkan terimakasih, karena itu para petani-petani yang sudah tanam merupakan pahlawan-pahlawan pertanian yang telah menjaga inflasi di kota Jayapura,"ujarnya.
Rapat ini dipimpin langsung bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT dihadiri Pj Gubernur Papua Selatan Prof. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, Dansatgas Hanpangan Kementan RI Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dan sejumlah pejabat lainnya.
Bupati Merauke 2 periode tersebut menjelaskan bahwa alat berat yang datangkan Pemerintah tersebut untuk membantu pengolahan infrastruktur terutama melakukan normalisasi long strage atau drainase yang sudah dibangun sebelumnya di Merauke.
"Kami mengapresiasi kegiatan penguatan kemitraan dan kelembagaan perkebunan sawit rakyat tersebut, karena seperti diketahui persoalan kelapa sawit sangat kompleks sehingga perlu dilakukan workshop agar menambah pemahaman tentang keberlanjutan," kata Anike.