Menurut Ireeuw, pada 2024 pihaknya menganggarkan Rp 650 juta yang bersumber dari dana otonomi khusus (Otsus) untuk peralatan perpustakaan digital, yang diserahkan kepada Kampung Nafri, Kampung Kayo Pulo, dan Kampung Tobati.
Dalam menjalankan program pembelajaran bahasa Inggris ini, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika bekerja sama dengan sebuah lembaga sebagai pihak ketiga. Mereka akan mengajar di 3 Sekolah Dasar (SD).
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika, Dantje Nere menyebut, dalam waktu dekat pemerintah melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah akan membangun pojok baca di tempat-tempat umum. Misalnya di Bandara Udara, Diana mall, dan rumah sakit.
"Anggaran Rp 300 juta yang dihibahkan untuk pengembangan perpustakaan elektronik di tiga kampung tersebut dalam bentuk peralatan elektronik seperti e-book, komputer, printer, acess point, infokus, modem, meja dan kursi komputer, kabel roll, kabel UTP dan UPS," ujarnya.
Bahkan kata Achmad, saat ini pihaknya telah menyusun program yang istilahnya menjemput bola, jadi masyarakat tidak hanya datang ke- perpustakan, akan tetapi petugas juga harus menjangkau masyarakat.
Plt. Kepala Dinas Arsip Dan Perpustakaan Provinsi Papua, Achmad Djalali mengatakan pihaknya berfokus pada program TPBIS. Djalali mengatakan perogram tersebut sebenarnya sudah ada sejak tahun 2018 lalu yang dikembangkan oleh perpustakaan Nasional.
Kepala Bidang Kearsipan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jayapura, Ana Sabami mengatakan, kegiatan bimtek ini dalam rangka mewujudkan kota Jayapura sebagai Kota cerdas, maka pembenahan dan inovasi pelayanan di berbagai sektor, terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura.
Dia mengatakan layanan itu memang belum benar-benar maksimal. Karena sejatinya untuk perpustakaan dan kearsipan itu harus memiliki gedung yang representative minimal memiliki tiga ruangan. Mulai dari ruang koleksi Ruang Baca dan ruang pelayanan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika, Dantje Nere mengatakan, saat ini, di beberapa distrik dan kampung telah memiliki perpustakaan sendiri, seperti di Distrik Kwamki Karama, Mapurujaya, dan Wania dan akan mulai beroperasi dalam tahun ini.
“Dalam serah terima jabatan yang dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan, dilakukan penandatanganan berita acara. Kemudian semua yang berkaitan dengan pengurusan dana UP, bantuan bantuan dari pusat dan bantuan lainnya yang diperuntukkan untuk Perpustakaan langsung kita eksekusi dan beralih ke beliau,” jelasnya.