Dia mengatakan saat ini ada sekitar 60 unit pengolah ikan asar milik masyarakat di kota Jayapura yang mana Ini juga bekerja sama dengan dinas Kelautan dan Perikanan kota Jayapura. Menurutnya pendampingan juga dilakukan sehubungan dengan pelatihan yang mana pihaknya juga bekerja sama dengan Universitas Cendrawasih.
 Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor, EffendI Igirisa mengatakan gudang cold storage di Kampung Kalamo Samber- Binyeri telah beroperasi sejak 13 Mei 2024. Setelah persetujuan perjanjian kerjasama antara Koperasi Samber Binyeri maju dengan PT Perikanan Nusantara Jaya dan hingga 3 Juni 2024 stok ikan di cold storage tersebut baru tertampung sebanyak ton.
‘’Kita ajukan kembali ke pusat melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan karena anggarannya tahun ini belum teralokasi. Kita ajukan seluruh dokumennya, nanti mereka yang tentukan berapa anggarannya,’’ kata mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke ini, kepada media Cenderawasih Pos, baru-baru ini. Â
Ia mengaku, untuk jenis kapal ikan di atas 30 GT maka untuk perizinan operasional kapal dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Disebutkan Iman sejumlah izin yang harus diurus nelayan di antaranya Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP).
  Karena itu, diharapkan barang jualan berupa ikan asar bisa tersimpan dengan baik, terlindungi dan memberikan manfaat bagi mama-mama dan juga dapat memberikan daya tarik bagi para pembeli ikan di tempat ini.
  Karena itu, pihaknya juga telah menyampaikan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Jayapura, agar aset milik Dinas Perikanan di Kota Jayapura yang ada di Pasar Youtefa itu diputihkan.
  Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, Imam Djuniawal, mengatakan beberapa sumber PAD yang didapatkan di Pasar Hamadi terutama dalam perjanjian kerjasama yang dilakukan koperasi, pengelolaan SPBN di pelabuhan, pengelolaan pabrik es, pengelolaan ABR dan lainnya.
 Tembok dari bangun itu pun terlihat dicoret-coret tak jelas. Di sekeliling kantor itu pun dipenuhi dengan sampah, dan rumput-rumputan serta tumbuh lainnya yang membuat bangunan kantor itu terlihat kumuh dan tidak terawat.
 Menurut Sibi, saat ini distributor pelaku usaha perikanan di Kota Jayapura sebanyak 22 distributor, namun yang rutin mengirimkan hasil tangkapan yaitu lima distributor. “Saat ini sudah ada salah satu perusahaan yang berada di Holtekamp, Distrik Muara Tami yang intens melakukan ekspor ikan langsung ke Jepang dan Amerika Serikat," ujarnya.
Menurut Sibi, nelayan asli Papua sekitar seribu lebih di mana data tersebut dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Jayapura yang selalu dipakai pihaknya untuk melakukan pelatihan dan pembinaan serta pemberian bantuan.