Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa proses evakuasi terhadap korban selamat tidak berlangsung mudah. Aparat gabungan sempat terlibat kontak tembak dengan KKB saat menuju lo
Kedua korban telah dievakuasi dengan aman ke RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, untuk penanganan lebih lanjut oleh pihak medis. Saat ini tersisa tiga jenasah lagi yang masih di lokasi atau TKP. Untuk kondisinya diperkirakan
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna melalui Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Muhammad menjelaskan, pencarian di hari ke tujuh dilanjutkan dengan pemantauan di titik-titik yag dic
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna menerangkan, pencarian hari kedua dilakukan setelah pada hari pertama korban belum juga ditemukan oleh Tim SAR gabungan.
Pria tersebut diketahui bernama Yusti berusia sekitar 20 tahun, yang menghabiskan waktu sebagai pendulang emas tradisional. Berdasarkan keterangan Kasubsie Operasi dan Siaga SAR Timika Charles Y. Batlajery, Yusti dilapor
AKP Djemi Reinhard mengaku, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait aksi penikaman tersebut. Dia menyebutkan, saat ini korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika dan telah mend
Suara "sak sek sak sek" berpadu dengan gemericik aliran air sungai yang terlihat berwarna coklat. Mereka sibuk menggoyang wajan di tangan, sambil sesekali menyingkap butiran pasir dan lumpur, berharap ada butiran emas.
Keduanya dijemput pihak Kepolisian yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Mimika, Kompol Hermanto, bersama Kapolsek Mimika Baru, AKP Putut Yudha Pratama dan Kapolsek Kuala Kencana, AKP Djemi Reinhard beserta sejumlah per
“Pertama-tama kita mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena TNI Polri dalam menangani musibah besar ini sudah bisa melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa pertolongan Tuhan, pasti ada kendala yang dihadapi. Tapi
Setelah dilakukan rekonsiliasi ketiga Jenazah tersebut langsung diserahkan kepada pihak keluarga untik dimakamkan. Ketiganya di Makamkan di Yahukimo, karena kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk dibawa ke kampung hal