Dalam kaitanya dengan keberadaan produk lokal ini, siswa siswi jurusan Kimia Industri SMK Negeri 8 Kota Jayapura telah berinovasi dengan memproduksi beberapa jenis sabun yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat saat ini.
Soal kualitas, masyarakat tidak perlu ragu. Pasalnya produk produk yang berhasil dikembangkan ini, dalam hal produksinya sudah bekerja sama dengan PT. Nucon Kimia Persada. Dimana perusahaan ini merupakan perusahan spesialis bahan kimia dan penghijauan lingkungan berkonsep excellent solution.
"Sebenarnya harapan kami itu di sini membuka 4 kelas, namun di sekolah ini peminat masyarakat cukup minim. Padahal tenaga kami cukup mumpuni. Kami ada 18 ASN, dan rata-rata semua sudah S1 bahkan ada yang S2 dan S3 di tempat ini. Hanya image masyarakat di tempat ini masih negatif," ungkap kepala SMA PGRI Kota Jayapura, Parjan kepada kepada Cendrawasih Pos, Rabu (12/7).
Mentor sekaligus pencetus program gasing, Prof. Dr. Yohanes Surya mengatakan, selain PNG ada juga negara Kongo. Bahkan negara itu sudah lama meminta Indonesia untuk melayaninya. Namun pemerintah Indonesia menginginkan agar sebelum menjangkau dunia, Indonesia harus lebih dulu bisa menerapkan program ini.
Program ini merupakan salah satu upaya Pemkot Jayapura memajukan sumber daya manusia di Kota Jayapura. Untuk melaksanakan program ini, Pemkot Jayapura bekerja sama dengan Yayasan Indonesia Jaya, besutan Prof. Dr. Yohanes Surya. Program ini diberi nama gasing yaitu salah satu cara belajar matematika di usia SD dengan metode yang sangat gampang asyik dan menyenangkan.
Kadis Pendidikan Mamberamo Raya, Agus Peye Nirahuwa berharap, dengan kegiatan yang digelar tersebut, para kepala sekolah dan guru bisa menyusun suatu perencanaan penganggaran di sekolah.
Menurut Frans Pekey, dengan pendidikanlah dapat merubah dunia dan dengan pendidikan pula dapat merubah sebuah peradaban. Baik untuk membangun sebuah bangsa merubah sebuah daerah, jalannya hanya melalui pendidikan. Karena itu apapun sumber daya yang tersedia, harus dioptimalkan untuk membangun pendidikan.
Alenardo Troi Ronsumbre Ireeuw salah seorang peserta seleksi calon taruna Akmil mengakui bahwa proses seleksi yang diikutinya sudah sesuai dengan aturan dan transparan.
Tak ayal, hal ini menjadi kewalahan bagi lembaga pendidikan tersebut. Sehingga melalui kebijakan dan aturan yang berlaku, pihak sekolah membatasi siswa-siswi yang mendaftar disekolah tersebut. Ini kemudian dianggap masalah oleh sebagian orang tua siswa lulusan SMP yang tidak diakomodir di dalam penerimaan peserta didik baru tahun 2023.
‘’Jumlah pendeta GPI Papua kurang lebih 350 orang dan akan menjadi orang tua asuh bagi setiap anak asli Papua,’’ kata Ketua Majilis Pekerja Sinode GPI Papua, Pdt Donal Salima, S.Th, SE, pada pelantikan pengurus YPK Merauke, periode 2023-2027 dalam ibadah hari Minggu di GPI Papua Jemaat, Imanuel Buti, Minggu (9/7), kemarin.