"Situasi sekarang di Kota Jayapura memang panas, bahkan secara nasional. Kita juga perlu menjaga sumber-sumber air kita. Di dalam rumah juga misalnya instalasi listrik jangan kita bikin tahu-tahu, undang mereka yang profesional supaya pasang kabel itu baik-baik," katanya
"Kita berusaha semaksimal mungkin, November itu KUA PPAS sudah ditandatangani dan didorong sidang APBD induk 2024. Oleh karena itu, kami sedang kerja terus setiap hari, sampai malam untuk mempercepat itu," kata Robby Kepas Awi, Kamis (2/11).
Robby mengatakan, kunjungan ke Negeri Paman Sam itu untuk menghadiri acara wisuda mahasiswa dari Port Numbai, yang telah dibiayai oleh Pemkot Jayapura sejak kepemimpinan Walikota BTM dan kembali dilanjutkan saat ini oleh Pj. Walikota Jayapura, Frans Pekey.
"Uncen sudah turun lakukan kajian dan sudah ada hasilnya, nanti akan kami laporkan ke Pj Wali Kota Jayapura," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jayapura, Jece Mano, Selasa (31/10) kemarin.
"Rencananya di APBD Perubahan 2023, kami sudah siap menggunakan kartu kredit di tiga instansi yang menjadi pilot project yaitu BPKAD, Inspektorat dan PUPR," kata Dessy Yanti Wanggai, Selasa (31/10).
Seolah tidak berpuas diri, Pemkot Jayapura kemudian melakukan langkah kerjasama dengan Pemkab Keerom. Ini salah satu jurus baru Pemkot Jayapura, di tengah gempuran ancaman inflasi secara nasional bahkan global saat ini.
Penjabat Sekda Kota Jayapura, Robby Kepas Awi dalam sambutanya mengatakan, dengan melihat trend pembangunan di Kota Jayapura, maka dianggap penting untuk mempertahankan keberadaan kawasan hutan/ruang terbuka hijau.
"Anggota Korpri itu ASN, tentu itu semua diatur dengan berbagai macam peraturan perundang-undangan. Mulai dari rekrutmen sampai dengan pensiun, semua sudah diatur termasuk hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hak berdemokrasi,hak berpolitik itu sudah diatur semua," katanya.
Penjabat Wali Kota Jayapura,Dr.Frans Pekey mengatakan, peran pemuda dalam pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia ini sangat besar. Diawali dengan gerakan Budi Utomo 1908, kemudian puncaknya pada kongres pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.
"Hari ini kita lakukan aksi bersih bersama organisasi kepemudaan yang ada di kota Jayapura terutama mereka yang menerima hibah dari pemerintah kota Jayapura. Kita gandeng juga bersama dengan Pramuka Kota Jayapura dan beberapa SMA/SMK yang kita undang untuk membantu dalam aksi ini"kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura, Rocky Bebena, Jumat (26/10).