Sephia yang merupakan penerima program beasiswa pendidikan PT Freeport Indonesia (PTFI) memiliki mimpi besar untuk bisa kembali berkontribusi sebagai tenaga kesehatan di tanah Papua. Hal itu disampaikan Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma dlam keterangan tertulis yang diterima media ini
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Mimika, AKP Fajar Zadiq menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan berkas perkara kasus tersebut dengan dua tersangka berinisial YRY (19) dan SW (17) kepada pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Mimika.
AKP Andi menjelaskan, pada tanggal 12 Januari 2025, sekitar pukul 16.00 WIT, Sat Resnarkoba Polres Mimika bersama Bea Cukai melakukan penangkapan terhadap seorang pelaku berinisial A. Saat ditangkap, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa 4.150 butir pil kuning. “Pil kuning ini patut kami duga merupakan obat yang tidak memiliki izin edar dan tidak memenuhi standar sebagai mana telah ditetapkan dalam undang-undang,” kata AKP Andi.
“Jadi warga jangan lewat sini karena masyarakat lagi baku kejar, masyarakat dengan masyarakat mereka lagi baku panah, kita tidak boleh mendekat,” ungkapnya. “Hati-hati kalau ke arah sini,” tutup sumber suara.
Namun, hingga kini belum ada kabar terkait siapa saja representatif Orang Asli Papua (OAP) yang akan menjadi wakil rakyat jalur Otsus tersebut. Hal ini sangat disayangkan karena semua proses seleksi telah selesai sejak lama.
Meski belum diketahui kapan program ini akan dilaksanakan di Kabupaten Mimika, namun Penjabat (Pj) Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima media ini, Selasa (7/1/2025), Kasie Humas Polres Mimika Iptu Hempi Ona, menjelaskan bahwa personel Polsek Kuala Kencana yang menerima laporan terkait kejadian itu, langsung mendatangi lokasi kejadian bersama Security PT Freeport Indonesia (PTFI).
Kapolda Papua Irjen Pol Patrige R. Renwarin mengatakan pemindahan personel dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional dan pengelolaan sumber daya manusia serta logistik di Papua Tengah.
Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Jayapura Sri iriyanti mengatakan bahwa jika benar dianggarkan Rp 10 ribu maka diyakini belum bisa menjawab kebutuhan gizi. Nominal Rp 10 ribu memang cukup untuk membeli seporsi makanan, namun ini jauh dari kata cukup untuk memperoleh makanan yang mengandung protein yang cukup jika sesuai dengan kelompok umur.
Di berbagai kota lainnya, malam kunci tahun biasanya dilewati dengan pesta kembang api yang dirancang sedemikian rupa dan tertib. Namun, pemandangan berbeda dan berbahaya justru terjadi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Pantauan Cenderawasih Pos, sejak pukul 19.00 WIT Selasa, 31 Desember 2024, bunyi kembang api sudah terdengar di langit-langit Timika.