Beberapa dinas dilibatkan dalam mensukseskan program ini, mulai dari DPMK, Kesehatan, pendidikan , Pertanian dan bidang-bidang yang lainnya. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Jean Rollo menyatakan ketersediaan pangan di Kota Jayapura masih aman, dipastikan kondisi tersebut akan bisa memenuhi kebutuhan program MBG.
“Yang menjadi kendala kami saat ini adalah harga program MBG bagi anak-anak di Provinsi Papua. Menurut pemerintah kabupaten setempat tidak cukup. Oleh sebab itu, perlu ada inovasi dan kerja sama tim,” kata Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong.
"Khsusunya untuk mendorong ketahanan pangan, dalam hal ini pangan lokal, sehingga kami mewajibkan setiap kampung harus berusaha meningkatkan ketahanan pangannya sesuai dengan kondisi dan potensi kampungnya masing-masing, " katanya kepada Cenderawasih Pos
Pantauan Cenderawasih Pos di Pasar Sentral Timika, Selasa (28/1), cabai rawit kini Rp 70 ribu per kilogram dari harga sebelumnya, Rp 60 ribu per kilogram. Kemudian, tomat dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram.
"Memang tidak dapat dipungkiri bahwa pola konsumsi kita sudah berubah, jika dulu adalah konsumsi pangan lokal, sekarang sudah ketergantungan sama beras, jadi diharapkan kalau bisa ada konsumsi pangan lokal sehingga ketersediaan pangan lokal kita dapat terserap dengan baik," terangnya.
"Program MBG dipastikan dapat membantu perekonomian petani di Kampung kita karena mereka bisa memasok bahan pangan lokal untuk program tersebut. Sekarang yang menjadi catatan pentingnya adalah bagaimana upaya kita dalam mengelola atau memanfaatkan pangan lokal yang ada agar," tuturnya.
Selain itu, Ibu-ibu Bhayangkari juga menanam singkong pada lahan 2 yang tidak dibuatkan pagar lahan. Juga penanaman kacang tanah sebanyak 15 kg di lahan 1 kebun ketahanan pangan Polsek Bonggo seluas 45x30 meter atau 1350m².
Kepala Dinas DPMK Kota Jayapura, Makzi Lazarus Atanay menjelaskan, sesuai peraturan Menteri Desa Nomor 2 tahun 2024 tentang fokus penggunaan Dana Desa akan dialokasikan minimal 20% untuk ketahanan pangan dalam mendukung program MBG. Untuk menguatkan Permendes itu, dikeluarkan juga keputusan Menteri Desa Nomor 3 tahun 2025 tentang pengelolaan DD tersebut.
Ia berharap program itu tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga berdampak positif terhadap pengurangan tingkat pengangguran dan kriminalitas di Kota Jayapura. "Kami berencana mengundang lebih banyak kelompok tani dan pemuda asli Kota Jayapura untuk terlibat. Harapannya, program ini dapat menjadi sarana pemberdayaan masyarakat dan menciptakan kesejahteraan yang lebih baik," tuturnya.
"Oleh karena itu kita berharap bahwa dukungan pemerintah dapat membantu dalam hal penyediaan sarana produksi yang dibutuhkan oleh petani, karena petani kita terbatas misalnya mungkin dari pupuk nanti dari pemerintah pusat, pemerintah daerah mungkin datangkan beni," jelasnya.