Dia menjelaskan, masih rendahnya pencapaian penyaluran bantuan pangan itu disebabkan berbagai faktor, di antaranya kondisi geografis dan cuaca. Walaupun demikian, pihaknya melalui pihak ketiga, yaitu PT YASA akan berupaya menyalurkan dan menyerahkan bantuan pangan tersebut kepada keluarga penerima manfaat.
Mengingat situasi pangan global saat ini semaki krisis, sehingga antisipasi terjadinya krisis Pangan di Papua, maka pihaknya mengajak seluruh stak holder terkait untuk membahas terkait upaya meningkatkan pangan di Papua maupun Papua pegunungan yang merulakan wilayah kerja Korem 172/PWY.
Wahyudi menyatakan, secara umum inflasi di Papua cukup terkendali. Sebagaimana Inflasi Papua saat ini berada di angka 2,18. “Tentunya langkah antisipasi agar inflasi tetap terkendali perlu terus dilakukan. Seperti memantau ketersediaan bahan pokok dan TPID Papua akan melakukan hal ini,” ucapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke Martha Bayu Wijaya, ditemui disela-sela gerakan pangan murah itu mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta menjelang Idul Adha.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mengecek kesiapan lahan menjelang Kunker Menhan RI Prabowo Subianto dan Mentan RI Andi Amran Sulaiman diwilayah Korem 174/ATW. TNI mengkolaborasikan program Kementerian Pertahanan yang telah bekerjasama dengan Kementerian Pertanian.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, drh Sabelina Fitriani mengatakan, ketersediaan stok pangan asal hewan di Kabupaten Mimika menjelang Idul Adha sebanyak 250. Sabelina mengatakan, stok ini dipastikan cukup hingga saat hari raya nanti.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Papua, Samuel Siriwa, mengatakan pihaknya telah mengambil langkah penting dalam memahami dan mengelolah ketahana pangan di sembilan kabupaten kota di bumi cenderawasih.
Bahkan pria asal Sulawesi Selatan pada kesempatan tersebut meminta bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka mencari pihak yang memiliki excavator yang bisa dikerahkan untuk optimalisasi dan pembukaan lahan tersebut. ‘’Kalau kurang, nanti kita datangkan dari luar,’’ kata Andi Amran Sulaiman.
Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan yang akan dirilis sebelumnya telah disusun oleh Pemkab Mimika bersama sejumlah akademisi bekerjasama Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke Josefa Rumaseuw, ditemui media ini mengungkapkan, klaim pembayaran asuransi ini akan dilakukan bagi petani yang sudah terdaftar dan membayar asuransi tersebut sebelumnya. Besarnya asuransi setiap hektar sebesar Rp 360.000.