Hingga kini, pelaku penembakan belum terungkap. Baik Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah terlibat dalam peristiwa tersebut.
Kejadian bermula saat Bripka Marsidon tengah mengantar korban kecelakaan lalu lintas ke IGD. Saat hendak kembali ke Mapolres menggunakan mobil dinas, terdengar tembakan dari arah luar pagar rumah sakit. Salah satu peluru
YKKMP menilai penembakan terhadap anggota Polres Jayawijaya itu melanggar hukum humaniter internasional. Menurut Theo setiap wilayah perang di tempat-tempat umum tidak boleh diganggu. Ia pun sangat perihatin terhadap pen
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, menyampaikan bahwa rujukan dilakukan karena korban memerlukan perawatan lebih lanjut.
"Sebelumnya, korban telah dirawat di RS Bhayangkara Jayapura dan da
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Achmad Fauzan, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kebakaran pertama kali terjadi di rumah milik Linus Wonda yang diduga dibakar oleh sekelompok orang dalam kondisi mabuk. "M
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, menjelaskan bahwa insiden terjadi tak lama setelah Bripka Marsidon bersama rekannya, Aipda Bakri Sidikun, mengantar korban kecelakaan lalu lintas dari Jalan JB
“Benar, telah terjadi penembakan terhadap anggota kami, Bripka Marsidon Debataraja, di depan IGD RSUD Wamena sekira pukul 19.00 WIT. Saat ini korban sudah mendapat perawatan dan dalam keadaan sadar,” ujar Kombes Jan Maka
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Achmad Fauzan, saat dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika dua pelaku mendatangi pangkalan ojek di Kampung Mulia Ambut, tepatnya di dalam Kota
Kapolres Dogiyai, Kompol Y. Mince Mayor, mengungkapkan bahwa korban yang merupakan staf honorer dan ia juga bekerja menjaga rumah dokter seorang dokter. Ia diduga menjadi korban kekerasan dari kelompok tak dikenal (OTK) yang sebelumnya menyerang aparat keamanan.