Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay, S.I.K., mengonfirmasi bahwa korban ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di dalam kamar yang terkunci dari dalam. "Penemuan mayat ini bermula dari laporan warga yang mencium bau menyengat dari dalam kamar korban sejak beberapa hari sebelumnya"ujar Kapolres
"Awalnya Saksi keluar dari kamar kos Untuk mengambil handuk dan melihat korban telah terbaring di TKP, sehingga Saksi berpikir korban sedang dalam keadaan mabuk," kata Kompol Komarul melalui keterangan tertulisnya.
Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay, S.I.K., melalui Kasat Reskrim AKP Arrya Nusa Hindrawan,S.I.K., CPHR., CBA menyampaikan Korban tersebut berinisial PK (61), yang diketahui berprofesi sebagai petugas kebersihan, ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan tubuh bersimbah darah.
‘’Dugaan sementara karena laka tunggal. Kemarin dilakukan olah TKP oleh Satlantas. Tapi tadi pagi dilakukan olah TKP ulang dengan melibatkan Inafis dari Reskrim Polres Merauke. Jadi untuk sementara masih dalam penyelidikan,’’ tandas Kapolres  Â
Kejadian ini terjadi di seberang Gereja Marampa Kelurahan Waymhorock Distrik Abepura. Dan hasil olah TKP ditemukan sebilah pisau dan batu serta ada bercak darah disekitar lokasi kejadian yakni di dalam kamar kos milik korban.
Saat ditemukan, korban tergeletak dengan kondisi terdapat luka potong di bagian leher kanan, pipi kanan tembus hidung, dan mulut. Diduga korban mengalami 3 kali bacokan. Korban kedua yakni MB (49) ditemukan tewas Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 06.00 WIT dalam kondisi tengkurap dan bersimbah darah di jalan depan Kantor Klasis Mimika tembusan Jalan WR Supratman.
  Karena belum ada keluarga yang mengecek atau melapor kehilangan, sehingga jenasah tersebut masih berstatus mister X atau tanpa identitas. "Identitasnya juga belum tau, namun dipastikan jenazah berjenis kelamin laki-laki," bebernya.
 "Kasus ini menjadi perhatian serius mengingat kondisi bayi yang dibuang secara tidak manusiawi, dan diharapkan segera ditemukan titik terang mengenai kejadian tragis ini,"imbuhnya.
Warga kemudian melaporkannya kepada pihak kepolisian. Setelah menerima laporan, polisi langsung menuju ke kediaman korban untuk dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
  Jenazah awalnya ditemukan oleh beberapa anak yang sedang bermain di sekitar lokasi. Kemudian salah satu anak memberitahukan peristiwa tersebut ke saksi bernama Yahya yang sedang masuk ke ATM di sekitar TKP. Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian.