Dijelaskan, upaya yang dilakukan dalam meminimalisir malaria yakni meningkatkan petugas mikroskopis malaria di Puskesmas dan Rumah Sakit (RS), dengan memberikan pelatihan mikroskopis malaria yang merupakan petugas laboratorium Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Jayapura.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Puskesmas Sumberker Biak, sebanyak 37 pemuda-pemudi yang tergabung dalam PAM GKI Jemaat Diaspora SPV Waropen, diperiksa secara kolektif khusus pemeriksaan darah malaria.Â
 Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Awi di Jayapura, mengatakan kasus malaria di daerah tersebut pada 2022 mencapai 40 ribu kasus di mana sebesar 127 ribu per seribu penduduk sehingga menempatkan ibu kota Provinsi Papua itu di urutan ketiga setelah Timika dan Kabupaten Jayapura.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang mengatakan, dari sejumlah kegiatan yang sudah dilakukan belakangan ini, temuan kasus malaria sudah mencapai sekitar 50 ribuan kasus. Dari jumlah kasus tersebut terbanyak ditemukan di wilayah Distrik Sentani Barat dan Distrik Sentani Timur.