Diketahui, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komite Pimpinan Pusat Forum Independen Mahasiswa West Papua (FIM-WP) melakukan aksi demo tolak Freeport Indonesia, aksi itu digelar di Ekspo waena dan perumnas III Wa
 Turut hadir dalam peresmian ini, Kepala RSUD Er Dabi Kabupaten Yalimo dr. Natan, Kabag Kesra Kabupaten Yalimo Natan Mabel, Anggota DPR Papua Pegunungan Nahom Mabel.SH, Anggota DPR Kabupaten Yalimo Edi Fikanon, Edi Pey
  Dia menyebut, golongan satu bagi mahasiswa yang tergolong kurang mampu, itu sekitar Rp 500 ribu.Jadi ada subsidi silang antara mereka yang mampu dan mereka yang kurang mampu. Kemudian ada kriteria-kriteria yang dilakukan, sehingga ada 10 golongan itu untuk pembayaran UKT mahasiswa.
Disini mahasiswa menuntut pencabutan UU TNI UU TNI yang dinilai bertentangan dengan prinsip demokrasi dan berpotensi mengancam hak-hak sipil. Para demonstran tiba menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, dengan sebagian mengenakan almamater kuning-biru sementara lainnya memakai pakaian bebas.
  Aksi dilakukan dengan memasang 1 spanduk penolakan terhadap RUU TNI serta membagi-bagikan selebaran kepada para pengendara motor maupun pengemudi mobil yang berhenti ditraffic light tersebut.
  Dia mengatakan, pihak BCA sendiri juga telah melakukan pendampingan terhadap sejumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa itu. Mereka akan mendapatkan beasiswa sampai menyelesaikan kuliah dan tentunya mereka juga harus berprestasi.
  Karena itu, Jose Ohee membuka kegiatan pelatihan tenaga kerja, tapi fokusnya di soft skill, mulai dari bagaimana melamar pekerjaan dan bersaing di dunia pekerjaan. "Jadi karena anak-anak Papua ini selalu kalah, misalnya mau membuat lamaran pekerjaan tidak tahu caranya yang benar bagaimana. Karena tidak ada yang kasih tahu," ujarnya.
  Dia mengatakan, akreditasi unggul biasanya diberikan bagi satu program studi yang melaksanakan sistem akademiknya melampaui standar akademik Dikti. "Jadi biasa penyelenggaraan akademik, siklus akademiknya itu dia melampaui standar Dikti maka dihadiahi dengan akreditasi unggul," katanya.
  Dikatakan, pelaksanaan wisuda 4 kali dalam setahun itu bertujuan untuk mempermudah para mahasiswa itu sendiri. Termasuk mengurangi dampak kemacetan yang sering terjadi pada saat pelaksanaan wisuda Universitas Cendrawasih, terutama di jalan utama lintas Abepura-Sentani.
  Dimulai 1998 menamatkan S1 Akuntansi di Uniyap Papua, 2011 menamatkan Magister Manajemen di Uncen, 2020 Doktor ilmu manajemen di Uncen, 2025 menamatkan studi Pendidikan Profesi Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya berhak mendapatkan gelar Ak, 2025 mendapatkan gelar dari IAI sebagai akuntan dengan sebutan CA (chartered Akuntan), tahun ini juga mendapatkan magister akuntansi dari Uncen.