Hal itu dilakukan aparat kepolisian untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan terjadi kepada pengendara akibat longsor susulan terjadi di Ring Road. Karena tindakan itu, masyarakat justru menilai aparat kepolisian dengan sengaja melarang masyarakat untuk melintas di ruas jalan itu.
”Jalan Ring Road sudah dibuka kembali. Namun, kami meminta masyarakat tidak melintasi jalan tersebut jika hujan deras turun untuk menghindari longsor susulan,” kata Kasat Lantas Polresta Jayapura AKP Muhammad Akbar saat dihubungi Cenderawasih Pos, Rabu (22/1).
Akibatnya kendaraan dari Distrik Abepura menuju Kota Jayapura terpaksa harus lewat jalur Skyline atau lewat jalur alternative. Dampak penutupan jalur ring road iniI, sangat dirasakan masyarakat. Kemacetan sering terjadi, terutama pada jam-jam sibuk. Tak hanya itu warga yang tinggal di sekitar ruas jalan ring road juga terdampak, terpaksa harus menitipkan kendaraan di Skyline dan berjalan kaki menuju rumah.
Dia meminta masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan di daerah-daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor supaya berjaga-jaga dan perlu melihat kondisi dan situasi yang terjadi terutama pada saat terjadinya hujan. Selain itu dirinya juga mengingatkan masyarakat di Kota Jayapura supaya tertib membuang sampah terutama sampah-sampah plastik.
Menurutnya, korban yang meninggal akibat terkena longsor ini, yakni seorang ibu bernama Dorthea Iyai yang sehar-harinya bekerja sebagai Guru Agama Protestan di SD Inpres Pona, ia tewas bersama anaknya, yakni Dekris Ode Anou, Enjelia Anou, dan Benny Anou beserta satu bayi dalam kandungan.
AKP Jevri mengatakan lokasi tersebut cukup jauh dari permukiman masyarakat. Selain itu, terkait jumlah lokasi yang menjadi tempat pendulangan tradisional masyarakat, juga belum dapat dipastikan, sebab perlu pendalaman untuk mengetahui lokasi-lokasi tersebut.
“Longsor yang terjadi di sana sebelumnya saya sudah sampaikan bahwa apa yang terjadi sebenarnya kita sudah prediksi. Sehingga minggu lalu kita sudah utus tim dari pemerintah bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) ke atas untuk melakukan sosialisasi bahaya longsor pada musim hujan. Jadi (harus) jaga keselamatan,” ungkap Johannes kepada wartawan.
Kapolsek Tembagapura, AKP Jevri Hengky Jeremia Kabuare, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tanah longsor yang menyebabkan korban meninggal. Berdasarkan laporan dari masyarakat yang berada di lokasi kejadian, peristiwa longsor tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan bagi masing -masing perwakilan tiga kabupaten yang mengalami musibah tanah longsor dengan rincian untuk 5 Distrik di Pegunungan bintang mendapatkan 5 Ton beras, sedangkan untuk Kabupaten Yahukimo dan Nduga masing -masing 2 Ton sedangkan untuk penyaluran ke lokasi bencana dibebankan kepada pemda kabupaten yang dikawal oleh perwakilan Korban.
Rencananya, kata Dia, hasil dari penggalangan dana ini akan disalurkan secara langsung ke Distrik Wosak Kabupaten Nduga, sehingga akan tepat sasaran. Tujuan utama aksi sosial yang dilakukan adalah untuk membantu meringankan beban penderitaan para korban bencana tanah longsor. Selain itu juga sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kami terhadap masyarakat yang sedang tertimpa musibah.