Salah satu pemilik kebun Mama Lalogosa Elopere, mengaku bahwa longsor terjadi selama dua hari yakni sejak Selasa (16/17/2024) kemarin, sehingga di tiga lokasi kebun miliknya yang tanami ratusan tanaman ubi, sayur-mayur dan puluhan keladi miliknya tertimbun longsor tanpa ada sisa sedikit'pun.
Karena jalur yang terputus sangat vital, maka Pemprov Papua Tengah langsung berkoordinasi dengan Satuan Kerja PUPR Nabire Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nabire untuk mengatasi jalan yang putus tersebut. Langkah awal yang dilakukan adalah mengirim sejumlah alat berat ke lokasi longsor.
Hujan lebat ini tidak hanya di Kota Jayapura saja, tapi juga Kabupaten Jayapura, dan sekitarnya yang menyebabkan dampak banjir, longsor dan pohon tumbang pada beberapa titik di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Salah satu yang nampak parah karena dampak cuaca ekstrem adalah Sumatera Barat. Beberapa titik di wilayah tersebut mengalami banjir dan longsor. Kabupaten yang terdampak adalah Pasaman, Agam, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Lima Puluh Kota, Solok, Pesisir Selatan, hingga Kepulauan Mentawai terdampak. Selain itu bencana hidrometrologi juga terjadi di Kota Solok dan Kota Padang.
Manderi mengaku bahwa jalan rusak tersebut sudah dua kali dianggarkan, sehingga tidak bisa lagi dianggarkan di tempat yang sama. “Jika dianggarkan lagi itu justru akan menjadi pertanyaan, sebab selang 1-2 tahun lalu longsor lagi,” kata Manderi.
Ruas jalan hamadi yang rusak akibat longsor pada April lalu mulai dikeluhkan sebagian pengendara. Pasalnya, sudah sebulan lebih namun belum juga diperbaiki oleh pemerintah setempat.
Perwakilan Tim BNPB Irwan usai menyatakan bencana longsor ini mengakibatkan adanya korban jiwa, kantor kampung, tempat ibadah dan rumah warga langkah yang telah diambil pemerintah daerah sangat cepat dan pihaknya dari pusat juga sudah melihat hal itu dan memang tidak bisa ditangani sendiri karena butuh waktu yang cepat penanganan.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi yang turun langsung ke kampung Elarek guna mengantar bantuan sekaligus memastikan lokasi longsor dan juga melayat korban yang meninggal dunia disana menyatakan. Pihaknya menyampaikan turut berduka cita dengan adanya korban musibah longsong di Kampung Elarek Distrik Walaik Kabupaten Jayawijaya Jumat (12/5) kemarin.
Korban meninggal Yan Murib saat di evakuasi warga dalam posisi sedang melindungi anaknya saat bencana tanah longsor itu terjadi. (Dok Pdt Marius Elopere For Cepos)
Empat sosok tersebut adalah Kepala Kampung Iman Doa, Herold Mano, Kepala Kampung Manaini, Naftali Awanunu, Kepala Kampung Turu, Abraham Costan Barangkea, Kepala Kampung Warari, Thomas Wai dan dua tokoh masyarakat yakni Thomas Banioni S.Th dari Kelurahan Serui Jaya dan Semuel Mabuy selaku anggota Bamuskam Kampung Pasir Putih.