Tahap pertama yang akan dilakukan Patrick Kluivert dan jajarannya adalah mendapatkan hasil yang maksimal dalam menghadapi sisa laga kualifikasi. Meraih hasil yang maksimal akan berdampak pada peningkatan performa dan kepercayaan diri para pemain untuk tampil lebih gigih.
Menurut Erick, dinamika ruang ganti menjadi salah satu alasan utama PSSI memutus kerja sama dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala tim nasional.
Kekalahan Timnas Indonesia dari Tiongkok dengan skor 2-1 beberapa waktu lalu disebut menjadi titik awal ketidakstabilan.
Kedatangan Ole Romeny akan menambah daya gedor lini serang Indonesia yang masih kurang produktif. Kurangnya mencetak gol pada lini serang Indonesia salah satu faktornya adalah gaya permainan Indonesia yang cenderung bertahan.
Berbeda dengan pernyataan anggota Exco PSSI Arya Sinulingga yang menyebut target lolos Piala Dunia baru dicanangkan untuk 2030. Kluivert menilai peluang menuju Piala Dunia 2026 sangat realistis.
Bagaimanapun, kita tak bisa menampik fakta: di tangan STY, Timnas Indonesia perlahan terangkat dari peringkat FIFA 153 (pada 2021) menuju 125 saat ini. Butuh keberanian besar untuk membuat lompatan semacam itu, apalagi kondisi awal Timnas kala itu belum benar-benar menyala. STY datang membawa ekspektasi publik sedemikian tinggi, dan tak sedikit di antaranya kini kecewa berat atas pemecatan ini.
Pemecatan ini menuai beragam reaksi. Timnas Indonesia masih harus menghadapi putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda dijadwalkan bertemu lawan berat seperti Australia, Bahrain, Tiongkok, dan Jepang pada Maret hingga Juni 2025.
“Kami merasa bahwa keputusan tersebut (pemberhentian STY, Red) perlu dikaji lebih mendalam, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap perkembangan tim nasional dan harapan masyarakat pecinta sepak bola Indonesia,” bunyi kalimat dalam surel yang dikirim Ultras Garuda.
Dikutip dari Romano dalam akun X resmi miliknya pada Selasa (7/1), pihak agen mengonfirmasi ada komunikasi dengan PSSI. Namun, negosiasi belum mencapai kesepakatan final.
”Meskipun pergantian pelatih di manapun merupakan sesuatu yang berat, namun saya percaya federasi atau PSSI telah mengambil keputusan dengan berdasarkan yang terbaik bagi Indonesia. Mari kita tetap bersatu dan selalu berjuang bersama menuju cita-cita. Kita Garuda,” ucap Jay yang ditulis di IG pribadinya.
Keputusan memakai jersey putih ini telah diungkapkan oleh Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, melalui unggahan di Instagram pribadinya sehari sebelum pertandingan. Dalam unggahannya, Sumardji optimistis dengan menyebut jersey putih akan membawa keberuntungan bagi Garuda.