Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Erid Rumansara mengatakan pelatihan pemasaran digital bagi masyarakat di Kota Jayapura itu, bertujuan untuk melatih masyarakat, terutama kaum muda Papua, untuk membantu Pemkot Jayapura dalam hal ini Dinas Pariwisata untuk promosi destinasi wisata yang ada di Kota Jayapura.
  Kemudian melihat tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu, dan juga melihat potensi permasalahan yang terjadi di masyarakat sehubungan dengan penyelenggaraan Pemilukada. Kemudian yang terakhir itu melihat hal-hal real yang terjadi hari ini, antara realita dan apa yang menjadi aturan.
  Salah satu yang dilakukan misalnya pembangunan beberapa Gazebo oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua bagi masyarakat pengelola pariwisata di Pantai Hamadi.
  Dia mengatakan alasan penundaan pelantikan anggota DPRK itu sebenarnya bukan karena adanya tekanan atau permintaan dari beberapa pihak. Namun hal itu lebih disebabkan karena adanya kekurangan pada administrasi persyaratan yang harus dipenuhi untuk di-SK-kan oleh Gubernur Papua.
Sebanyak 35 anggota DPR Kota Jayapura resmi dilantik Senin 14/10) kemarin. Dari 35 anggota yang dilantik, salah satu diantaranya paling muda dengan usia 27 tahun pasca penetapan. Anggota tersebut bernama Novelt Azrie Krey. Pria yang akrab disapa Novel itu, diusung oleh Partai Nasdem, dia berhasil meraih suara 2.677 pada pemilu legislative pada Februari 2024 lalu.
  Pelantikan anggota DPR Kota Jayapura ini, sebelumnya direncanakan bersamaan antara anggota dewan dari jalur pemilihan legislative dengan jalur pengangkatan adat. Hanya saja, untuk calon anggota DPRK dari jalur pengangkatan adat, hingga kemarin masih ada berkas yang belum dilengkapi sehingga belum ada SK penetapan dari Gubernur Papua.
 Operasi dipimpin langsung oleh Kabag Bin Ops Ditlantas Polda Papua Kompol Johan Valentino Nanuru, didampingi Kasubagminopsnal, AKP Suhardi Syahilatua. Oprasi berjalan kurang lebih 1 jam bersama tim gabungan dari, ditlantas Polda Papua, Jasa Raharja, dan Dispenda.
  Jenazah awalnya ditemukan oleh beberapa anak yang sedang bermain di sekitar lokasi. Kemudian salah satu anak memberitahukan peristiwa tersebut ke saksi bernama Yahya yang sedang masuk ke ATM di sekitar TKP. Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian.
  Pasca penertiban pasar tersebut Pemerintah Kota Jayapura memang telah menugaskan sejumlah anggota satuan polisi pamong praja dibantu TNI-Polri. Mereka ditugaskan untuk menjaga kawasan itu agar tertib dan tidak ada lagi aktivitas PKL yang mengganggu akses jalan masuk ke dalam pasar. Termasuk menyebabkan kemacetan dan munculnya sampah-sampah yang dibuang di saluran drainase yang ada di  kiri kanan jalan menuju pasar itu.
 Menurut Kepala Disdukcapil Kota Jayapura, Raymond Mandibondibo, dalam kegiatan pelayanan langsung di masyarakat ini, pihaknya lebih focus kepada masyarakat yang berusia 16 tahun ke atas, khususnya yang belum pernah melakukan perekaman KTP elektronik.