Sekolah Rakyat juga merupakan inkubasi bagi rakyat untuk meningkatkan keahlian dan kompetensi. Sekolah itu lantas digunakan secara resmi dari tahun 1941 hingga 13 Maret 1946 selama masa penjajahan Jepang. Setelah kemerde
Di balik tema tersebut, siapa sangka, di Papua, sebagian anak-anak menjadi korban konflik kekerasan bersenjata, mendapatkan kekerasan dari orang-orang terdekatnya hingga menjadi korban kekerasan seksual.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru menegaskan bahwa untuk amengatasi persoalan persampahan ini, perlu ada kesinambunggan antara kebijakan pemerintah dan juga tindakan masyarakat.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Jayapura, Deli Lusyana Watak mengatakan bahwa diperlukan pendekatan yang rutin berupa edukasi, sosialisasi kepada masyarakat, terutama kaum LGBT.
"Sangat prihatin ya kondisi mereka tinggal, apalagi sudah bertahun-tahun," ujar Deli sapaan akrab Politisi muda Partai Gelora tersebut saat ditanya Cenderawasih Pos disela kunjungi keluarga tersebut.
"Khusus seragam sekolah Merah Putih untuk SD, Putih Biru untuk SMP dan putih abu-abu bagi SMA, dibeli langsung oleh orang tua murid, bisa di koperasi sekolah maupun di luar sekolah," ujar Rustan Saru usai sidak.
Rustan Saru menyampaikan bahwa Bimtek ini perlu dilakukan karena setiap daerah khususnya di Pemkot Jayapura harus melakukan penataan tatap kelola Aset yang baik juga teratur, baik aset yang bergerak maupun tidak bergerak
Menyikapi hal ini, Rustan Saru meminta Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Jayapura untuk segera menyelidiki informasi ini dan pastikan yang bersangkutan mendapatkan sanksi tegas sesuai dengan perbuata
Rustan Saru dalam kesempatannya menjelaskan, disiplin imi masih menjadi PR besar bagi ASN Pemkot Jayapura. "Dari laporan pimpinan OPD tadi bisa kita lihat ternyata masih banyak ASN yang tidak disiplin," ujar Rustan Saru
Cahaya temaram di halaman kediaman Indonesia Art Movement (IAM), Entrop, Jayapura Selatan, memantul ke layar putih yang dibentang. Di depannya, ratusan mata menyimak diam-diam, beberapa duduk di tikar, lainnya berdiri di