Dikatakan, penanganan ODGJ dan anak-anak jalanan saat ini menjadi salah satu perhatian Dinas Sosial Kota Jayapura. Apalagi hal ini juga sudah diperintah langsung oleh PJ Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait, bahwa ODGJ harus diamankan ke rumah sakit jiwa.
Pada dasarnya sangat baik untuk pencegahan kesehatan, tetapi bagi masyarakat kecil hal ini masih menjadi tarik ulur. Namun jika melihat dari data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, bahwa di Indonesia ada 70 orang perokok aktif.
Untuk curanmor, kendaraan yang ditemukan tidak hanya berdasarkan laporan polisi, tapi hasil patroli rutin Tim Opsnal Polsek Abepura. "Kadang saat kita patroli, kita temukan motor yang tanpa pemilik, setelah dicek ternyata laporan polisinya ada," bebernya.
Dikatakan, besar kemungkinan warga yang mengaku belum memiliki jamban sehat itu merupakan keluarga baru yang baru Mandiri dari orang tuanya. Karena itu sekali lagi untuk persoalan pemenuhan kebutuhan jamban ini semestinya perlu dikoordinasi atau dikomunikasikan kepada pemerintah kampung masing-masing.
Kasat Narkoba Polresta Jayapura Kota AKP Irene Aronggear, S.H. ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dirinya mengatakan, barang bukti Ganja yang dimusnahkan seberat 2.688,57 (dua kilo enam ratus delapan puluh delapan koma lima puluh tujuh) gram milik tersangka HH (24).
Kepala BPBJ Provinsi Papua, Debora Solossa, mengatakan dengan begitu bisa diikut sertakan pada pekerjaaan pekerjaan dalam katalog lokal. Terutama pekerjaan dengan dana yang bersumber dari dana Otsus sebaiknya ditujukan kepada pelaku usaha OAP.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, dari data jumlah tersebut, yang paling banyak itu berada di Kelurahan Gurabesi, hanya saja dia tidak merincikan berapa banyak anak-anak stunting di wilayah tersebut.
Keduanya dibawa ke Mapolsek Muara Tami untuk dilakukan pemeriksaan awal dan dari hasil interogasi didapati informasi terkait barang bukti satu unit SPM Honda Supra yang telah dilaporkan hilang di Polres Jayapura disimpan oleh CF di rumahnya di Kampung Mosso.
Purnawirawan TNI ini pertama kalinya melakukan donor darah ketika usianya 18 tahun, ia ingat betul pertama kalinya tubuhnya ditusuk jarum suntik untuk donor darah adalah di RSUD Dok II.
"Kendalanya hanya satu, kami tersebut belum mendapatkan lampu hijau dari Balai wilayah Jalan Papua. Karena merekalah yang memiliki kewenangan untuk memasang, merawat atau memperbaiki kerusakannya, termasuk yang terjadi sampai saat ini," jelasnya pekan lalu.