Pj Walikota Jayapura, Christian Sohilait mengatakan, target PAD Kota Jayapura tahun 2024 sebesar Rp 260 miliar. Kemudian di APBD perubahan itu hanya dinaikkan sekitar Rp 6 miliar. Sampai saat ini sudah 174 miliar rupiah yang berhasil dicapai dan masih tersisa 92 miliar yang harus dikejar hingga Desember nanti.
Tak hanya ramai, komisioner KPU juga disibukkan dengan padatnya pendaftaran. Sebanyak empat pasangan calon memilih mendaftar kemarin. Empat pasangan ini adalah Jhony Banua Rouw yang berpasangan dengan Darwis Massi, Boy Markus Dawir berpasangan dengan Dipo Wibowo, Frans Pekei berpasangan dengan H. Mansur dan Abisai Rollo berpasangan dengan Rustan Saru.
Kasatker PJN 1 Jayapura, Jonatan Siagian mengatakan lampu jalan Holtekamp pernah berfungsi saat diresmikan pada tahun 2019 lalu. Namun seiring dengan berjalannya waktu didapati kabelnya dicuri orang yang tidak bertanggungjawab. Hal ini lantas menyebabkan lampu jalan tak befungsi hingga saat ini.
Untuk bakal calon gubernur, kata Yakobus, keduanya memiliki latar belakang yang berbeda. Namun mereka merepsentasikan sebagai anak asli Papua. Karena itu, pertarungan di dalamnya adalah pertarungan ide, gagasan, program kerja dan visi misi.
Prediksi adanya gempa megathrust yang disampaikan oleh BMKG beberapa waktu lalu sempat menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak gempa megathrust yang digambarkan sangat besar kekuatannya dan bisa memicu terjadinya gelombang tsunami yang sangat tinggi ini, tentu membuat orang ketar-ketir.
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon, mengungkapkan selama tahap pendaftaran ada 400 personel yang terbagi 200 personel di KPU kota Jayapura, kemudian 200 personel di KPU Provinsi Papua. Mereka disebarkan di beberapa titik strategis yang ada di sekitar dua kantor KPU tersebut. Penempatan personel ini sebagai langkan antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Penanggung jawab, Pdt Clasina Karma mengatakan unjuk rasa yang dilakukan itu sekaligus meminta Sekda Papua untuk mencabut peletakan batu pertama di lokasi tersebut. “Tempat itu tidak layak dibangun Pondok Pesantren, sebab ini akan menganggu aktifitas warga setempat serta akan membuat kemacetan,” kata Clasina kepada Cenderawasih Pos.
Menurut Endy Irawan, kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu inti permasalahan yang terjadi akibat kelalaian di bidang keselamatan. Ia menemukan banyaknya kejadian anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor. Padahal pada rentang umur ini belum diizinkan mengendarai kendaraan, dibuktikan dengan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Erid Rumansara mengatakan, persoalan yang kerap terjadi di kawasan Pantai Holtekamp itu memang harus ditangani serius dan itu menjadi perhatian bersama dari beberapa stakeholder terkait. Mulai dari pihaknya dari Dinas Pariwisata, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kantor SAR.
Plt. Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura Felson Membrasar mengatakan upaya yang dilakukan oleh Pemkot Jayapura itu sebagai upaya penyelamatan terhadap anak-anak ini, supaya mereka tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang justru membahayakan masa depan mereka.