Korban bernama Yosep Pulung dilaporkan tewas usai ditikam di bagian perut sebelah kanan. Ia sempat dievakuasi ke Sentani namun nyawanya tak tertolong. Yosep sendiri bekerja di Inspektorat Daerah Kabupaten Yahukimo.
Kronologi kejadiannya, ungkap Kapolres berawal saat korban berangkat menggunakan sepeda motor dari rumahnya dengan tujuan kampus tempat korban kuliah. Pada saat Korban melintas di area Kuburan Umum Yobar, tiba-tiba dihadang oleh terlapor yang pada saat itu membawa sebilah parang.
Sekelompok massa dari Kabupaten Lanny Jaya melakukan aksi penyerangan dan membunuh salah satu warga yang diduga sebagai pelaku pembunuhan yang terjadi di pasar Wouma.
  Kapolsek Abepura AKP. Soeparmanto, mengatakan pasca ditemukannya tidak ada satupun anggota keluarganya datang melapor di Mapolsek Abepura. Karena itu, jenazah dari korban tersebut belum dapat disemayamkan.
Dikatakan, dari pemeriksaan sementara yang dilakukan terhadap suami korban, pada pagi hari itu yang duluan keluar rumah menuju ke sawah adalah suami korban disusul dengan korban. Hanya di lokasi kejadian belum ada saksi yang bisa dimintai keterangan.
Bermula tersangka JY dengan korban Yohana Ester bertemu di TKP. Sampai di TKP pelaku yang ketika itu dalam pengaruh minuman keras (Miras) tiba-tiba menganiaya korban menggunakan botol minuman keras jenis bronson. "Tersangka memukul korban menggunakan botol minuman, selain itu tersangka juga mendorong korban ke dalam got," kata Kapolsek.
Polisi memastikan akan menindak tindakan perbuatan main hakim sendiri ini agar menjadi pembelajaran bagi semua warga kota untuk tidak cepat menyimpulkan apalagi terprovokasi.
Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, S.IK menyatakan bahwa hari ini pihaknya telah mengantarkan dua jenazah korban ke rumah duka masing-masing. Pihaknya antar langsung guna mencegah adanya massa yang dapat memancing adanya aksi lanjutan
 ALDP mencatat setidaknya ada 56 aksi kekerasan dan konflik bersenjata yang mengorbankan masyarakat sipil, aparat TNI-Polri dan Kelompok bersenjata TPNPB, memakan korban sebanyak 81 jiwa, dari jumlah itu terbesar dari masyarakat sipil yang berjumlah 44 orang, sementara dari TNI sebanyak 22 orang.
 Mensos Risma sapaan Tri Rismaharani dalam rilis yang diterima di Jayapura, Sabtu, mengatakan peletakan batu pertama itu untuk menandai dimulainya pembangunan pemukiman sosial di atas lahan kurang lebih dua hektare bagi warga terdampak gempa di Dok V, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, pada 9 Februari 2023.