Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Anugra Sari Dharmawan kepada wartawan di Merauke membenarkan kasus penganiayaan yang dialami korban saat melintas di Jalan Mopah Lama Merauke itu.
Kasat Reserse Kriminal Polres Merauke AKP Anugrah Sari D, STK, SIK, kepada wartawan di Merauke menjelaskan jika kasus pembunuhan yang menyita perhatian masyarakat Merauke dan Papua Selatan pada umumnya itu masih dalam ta
"Awalnya Sertu SL melihat Korban Frengky Kogoya melakukan pelemparan rumah dinas dan ini bukan pertama kalinya namun sudah sering dilakukan. Korban diduga sebagai Orang Dengan Gangguan jiwa (ODGJ)," ungkapnya di Makodim
Salah satu Keluarga Korban bencana alam di Mebrok Arim Tabuni menyebutkan dalam pencarian para korban, mungkin di Distrik Dal yang memiliki akses jelas karena bisa melalui Distrik Mbua, sementara untuk Distrik Mebrok ini
Korban secara terus menerus menuduh terduga pelaku mengambil telur ayamnya tersebut. Karena secara terus menerus dituduh dan bertengkar, membuat terduga pelaku keluar rumah dan pergi ke Kampung Domba minum minuman keras
Menurut Semianus, pemerintah kabupaten telah menurunkan tim dari keluarga korban ke lokasi, namun kondisi medan yang berat dan banyaknya pos aparat membuat mereka tak nyaman sehingga proses pencarian 23 Korban terhambat.
Meski Polres Asmat telah menetapkan pelaku Simon Ufi (35) sebagai tersangka, namun sampai kemarin, belum diketahui secara pasti motif pembunuhan yang dilakukan tersangka dengan cara menyerang secara mendadak korban denga
"Mendapat laporan itu, korban bersama dua rekannya, Bripda Rahmad Hidayat dan Bripda Faisal Darus, langsung menuju lokasi kejadian menggunakan sepeda motor patroli untuk menenangkan situasi dan mengamankan warga," ungkap
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, pelaku datang secara tiba-tiba dan langsung menyerang korban tanpa alasan yang jelas, kemudian melarikan diri se
Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.20 WIT, ketika dua karyawan konter HP, yakni Firman (30) dan Fikri (20), tengah bekerja di dalam Basta Cell. Tiba-tiba terdengar suara benturan keras seperti lemparan batu mengenai pint