"Salah satunya ialah Festival Kopi Papua yang dirangkaikan dengan Gebyar Kemerdekaan RI Ke–78 dengan tema“Mendunia dari Bumi Papua” yang mengusung Kopi Papua sebagai komoditas ekspor unggulan dari Indonesia,"ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (5/8) lalu.
Hal ini terungkap pada saat Peletakan batu pertama pembangunan Gereja Katolik Stasi Santo Paulus Mulia, Paroki Santo Stefanus Kiwo Dekenat Pegunungan Tengah di Distrik Muliama sekaligus melakukan penanaman bibit kopi sebanyak 1000 Pohon di Lahan Seluas 3 Hektar di areal gereja.
Sebagai seorang petani kopi yang memiliki lahan kopi yang diwariskan dari orang tuanya, Moses Yigibalom dari Kabupaten Lanny Jaya manjadi salah satu pemuda yang berusaha keluar dari zona nyaman. Jika kebiasaan mayoritas pemuda Papua berharap menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi Moses mengaku justrut tertarik menjadi Petani Kopi hingga barista dan menjuarai Film Dokmenter berikut kisahnya.
"Acara ini kan terinspirasi dari festival kopi BI, kita juga senang karena kita bisa mendorong anak-anak muda melaksanakan kegiatan seperti ini, yang mana nantinya mereka yang akan melakukan secara kontinyu, "ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (26/5) kemarin.
Pelaksana Harian Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun mengatakan, kegiatan festival kopi merupakan bentuk dukungan terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Juga merupakan wujud pelaksaanaan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Kabid Tenaga Kerja Provinsi Papua, Hans Himber menyampaikan, dalam mengatasi pengangguran. Ada program pemagangan dalam negeri yang dibiayai oleh dana pusat maupun pemerintah daerah melalui dana Otsus.
Ketua Panitia Papua Coffee Expo Lita Numberi mengatakan, event Papua Coffee Expo 2023, merupakan ajang promosi karena pihaknya ingin menampilkan kopi Papua, dari hulu hingga ke hilir.