Pemprov mulai membangun komunikasi dengan para tokoh masyarakat dari Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Nduga guna mencari tahu permasalahan yang sebenarnya serta mencari solusi agar konflik ini bisa segera diselesaikan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Polres Jayawijaya untuk hari pertama saat awal mula bentrokan tersebut terdapat dua orang dari kelompok masyarakat Lanny Jaya dan akhirnya dibalas dengan melakukan penyerangan terhadap perumahan warga Nduga yang ada di Wamena. Akibatnya tiga orang warga Nduga meninggal dunia.
  Pelepasan panah tanda perdamaian itu dilakukan oleh gubernur Papua Pegunungan yang diwakili asisten III Setda, Petrus Mahuse, dihadapan parah tokoh Asolokobal di distrik Asolokobal. dalam ritual tersebut Petrus Mahuse mengingatkan warga jika dengan adanya pelepasan panah ini maka harus tinggalkan semua yang membelenggu dalam konflik ini lalu menuju hidup damai.
  Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan peristiwa penangkapan tersebut dan menjelaskan bahwa penangkapan ini didasari atas permohonan Penjabat Bupati kepada Kapolres dan ditembuskan kepada Kapolda Papua.
  Dua jenasah tersebut adalah Abraham Runga (51) yang diberangkatkan pada Kamis pagi (4/7) pukul 09.00 WIT ke Makasar  dan jenazah Pdt Lerianus Gery (63) diberangkatkan pada Jumat (5/7) pagi pukul 08.00 WIT ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
PJ Gubernur Papua pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai menyatakan pemerintah terus bersifat aktif untuk membangun langkah -langkah menuju proses perdamaian, sesuai dengan dengan konteks budaya , dan menuju proses perdamaian ini komunikasi terus dibangun baik secara individual tiap komunitas sejak konflik itu terjadi
PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakan dalam pelaksanaan PSU ini diharapkan semua bisa berjaln dengan aman dan pihaknya meminta kepada pihak -pihak yang bertikai juga bisa duduk menyelesaikan persoalan ini dengan baik sehingga tidak menghambat pelaksanaan PSU nanti.
Pj. Gubernur Papua Pegunungan mengatakan, poin penting dalam pertemuan ini adalah keinginan dari kedua belah pihak untuk menghentikan pertikaian dan bersama-sama menuju perdamaian atau kesepakatan damai.
  Kabid Humas mengatakan kedua orang tersebut bernama Marianus Gery (63) selaku Pendeta Gereja yang mengalami luka bacok di leher dan jari putus dalam kondisi meninggal dunia di TK dan Abraham Runga (51) yang mengalami luka bacok di kepala juga dalam kondisi meninggal dunia saat dirawat di RSUD Nduga.
usai keduanya telah melewati sejumlah tahapan seleksi di sekolah hingga tingkat Kabupaten dan lolos sebagai peserta Olimpiade Nasional di bidang sains matematika untuk provinsi Papua Pegunungan. Namun gagal karena konflik.