Eskalasi kekerasan yang terus meningkat di Papua diprediksi akan terus memakan korban jiwa baik warga sipil maupun aparat keamanan. Ini dikatakan tak lepas karena aktor utama sumber kekerasan berdarah ini belum sadar dan
Komnas HAM mengungkapkan bahwa penyerangan terhadap para guru dan tenaga kesehatan dilakukan oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) wilayah Yahukimo. Berdasarkan investigasi di lapangan, peristiwa tersebut dipicu oleh tudu
"Untuk pelakunya kuat dugaan dari kelompok Ternus Enumbi," kata Yusuf. Jadi setelah mendapatkan BBM dikatakan kedua personil ini kembali ke Posko BM QRF Gegana menggunakan kendaraannya namun jarak kurang lebih 50 meter d
Korban diketahui bernama Bripda Dedy Tambunan, dan Bharada Kain Rerey. Adapun informasi gugurnya anggota dari Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2025 tersebut dibenarkan oleh Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) Bri
"Laporan yang kami terima ada 18 anggota OMP yang tewas," kata Iwan tadi malam. Ia menyebut kelompok OPM menyebarkan narasi bahwa keberadaan TNI mengancam keselamatan warga. Hal ini menyebabkan terjadinya bentrokan berse
Operasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Satgas TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN), yang sebelumnya mendapatkan informasi akurat mengenai keberadaan target. Bumi Walo dikenal sebagai salah satu pimpinan OPM Wilaya
”Saya pesan cuma pemerintah tidak boleh main-main. Masalah saya di DPO (oleh KKB), masalah saya (mau) dibunuh, tidak usah pikirkan itu. Saya itu sudah siap mati demi kepentingan rakyat di Tanah Papua dan demi NKRI,” tegas Lenis saat diwawancarai oleh awak media di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Kamis (8/5).
Lenis Kogoya yang
Frits pun menerangkan, tujuannya ke daerah konflik atau tergabung dalam pencarian Iptu Tomi Marbun di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat tidak lepas dari aduan yang masuk ke Komnas HAM pusat.
Kopi Tua Heluka diketahui merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yahukimo yang selama ini kerap melakukan tindakan kekerasan di wilayah pegunungan Papua. Berdasarkan rekam jejak tersebut, Satgas ODC menduga
Dua nama itu berinisial SM dan PM. Mereka diduga Kelompok Sipil Bbersenjata (KSB) Kodap Sorong Raya, Provinsi Papua Barat. “Dua orang ini sudah mengirim fotonya ke saya,” kata Frits saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos,