Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri, S.I.K., pada Rabu (29/5), mengungkapkan bahwa pembakaran tersebut diduga kuat dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Insiden ini diketahui setelah aparat keamanan yang hendak melakukan pengecekan di lokasi sempat terlibat kontak tembak dengan kelompok tersebut.
Bahkan, upaya pendekatan yang dilakukan selama 15 bulan belum juga membawa hasil yang positif. pendekatan dialog dengan berbagai tokoh agama, pemerintah, sampai pada kelompok-kelompok yang "berseberangan" masih menemui jalan buntu.
“Kemarin tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun beberapa warga mengalami luka ringan dan trauma psikologis. Kami mencatat ini hanya menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan oleh KKB selama ini,” bebernya.
Kapolres Paniai, AKBP Abdus Syukur Felani saat dikonfirmasi membenarkan hal ini. Kapolres Paniai mengatakan patroli gabungan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat khususnya di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai.
Dikatakan, kondisi rumah sakit memang tutup namun di IGD masih dibuka. Hanya saja tidak ada yang menjaga karena ketakutan dengan situasi terkini. Alhasil ada juga barang-barang inventaris rumah sakit yang hilang.
Namun yang dilakukan bukan berhadapan dengan aparat namun melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil. Yang dilakukan adalah dengan berupaya menembak seorang pedagang termasuk membakar sejumlah bangunan sekolah dan kios. Kejadian itu terjadi pada Selasa (21/5) di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.
Yang bersangkutan berusia 21 tahun dan tinggal di Kampung Kimbeli, Distrik Tembagapura. Junius Waker sendiri merupakan anggota KKB pimpinan Goliath Tabuni dan dirinya sudah bergabung sejak tahun 2015. Junius juga masuk DPO Polres Puncak atas aksi Pembakaran Camp PT Unggul, Mundidok, Kabupaten Puncak.
Kepala operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani mengatakan, Lupa Waker merupakan anggota KKB aktif wilayah Puncak dan yang bersangkutan termasuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Satgas menyergap lokasi persembunyian OPM saat Pasukan Yudha Sakti melakukan patroli ke pedalaman hutan, sehingga terjadilah kontak tembak. Usai kontak tembak OPM pun lari tunggang langgang karena melihat kesigapan pasukan Yudha Sakti saat memburu OPM," kata Ganessakti.
Panglima Kogabwilhan III Letjen TNI Richard TH Tampubolon melalui rilis yang diterima di Timika, Senin, mengatakan aparat gabungan Koops Habema dan Satgas Nanggala Kopassus berhasil mengamankan wilayah Distrik Homeyo di Kabupaten Intan Jaya sebagai tempat beroperasinya Bandara Perintis Pogapa.