Momentum itu, Mgr. Yan You mengingatkan Susan untuk menjadi pemimpin yang bijaksana, berani membangun dialog dan kerja sama, serta terbuka terhadap nasihat yang diberikan oleh hierarki Gereja Katolik.
Dia mengharapkan masyarakat luar, harus bekerjasama dengan masyarakat adat, maupun OAP pasa umumnya. Sebab mereka telah memberi ruang bagi masyarakat luar mencari nafkah di bumi cendrawasih ini. "Saya mohon kita semua tetap bekerjasama dengan tokoh adat maupun tokoh masyarakat Papua," pintanya.
Keenam imam baru Keuskupan Jayapura ini, semuanya dari Ordo Fratrum Minorum (OFM) atau sering disebut Ordo Fransiskan. Yakni Agustinus Ampur OFM, Benyamin Tanang, OFM, Diakon Matius Yeriko, OFM, Diakon Ronaldus Jemai, OFM, Diakon Stefanus Noverto,OFM, Diakon Ignasius Yosef Silubun, OFM.
Uskup Petrus Canisius Mandagi mengungkapkan, seminari adalah jantung dari keuskupan. ‘Mengapa dikatakan demikian, karena uskup dan para imam membuat keuskupan itu hidup seperti jantung. Karena melalui mereka,dirayakan ekaristi. Melalui uskup dan para imam orang diampuni dosanya dan seterusnya. Jantung keuskupan,’’ katanya.
Menurut Uskup berumur 75 tahun ini ada beberapa hal yang ingin ditunjukan Paus sehingga mau mengunjungi Indonesia. Pertama, Paus mau datang ke Indonesia karena mau menghargai orang Katolik di Indonesia.
Adapun lima nama-nama yang sebelumnya telah memenuhi kriteria dan menyatakan bersedia untuk dipilih beserta perolehan suara setelah pemilihan berlangsung yakni, Rini Sesilia Klanit (46 suara), Theresia Mote (40 suara), Tin Rosa Mohim Teniwut (25 suara), Veronika Irma Tappi (19 suara) dan Yasenta Mote (35 suara).
Ketua presidium WKRI pusat, Elly Kusumawati Handoko, mengharapkan WKRI Keuskupan Jayapura mau mengambil peran dan berkiprah menjadi Waja gereja di tengah masyarakat. Ia mengatakan dengan kehadiran WKRI di tengah masyarakat akan membawa dampak dan perubahan yang signifikan bagi kehidupan.
Konferensi daerah ke-VIII itu bertema 'Peran perempuan mewujudkan kesejahteraan bersama dalam negara kesatuan Republik Indonesia' sementara itu untuk sub temanya 'Wanita katolik RI DPD Keuskupan Jayapura maju bersama menuju kemandirian'.
Uskup Yan You menegaskan meski RS. Dian Harapan dikelola Yayasan Katholik, namun untuk pelayanan terbuka untuk semua orang. "Meskipun dikelola katholik, tapi tidak ada pembatasan untuk semua, karena semua orang punya hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," tegas Uskup Yan.
Kegiatan Temu Sekami Sedekenat Jayapura ini mengangkat tema Dipanggil untuk menabur benih harapan dan membangun perdamaian. Dari pantauan Cenderawasih Pos, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Uskup Jayapura Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You dan Penjabat (PJ) Wali Kota Jayapura, Frans Pekey serta biarawan-biarawati dan para Frater yang ada di Keuskupan Jayapura.