Berdasarkan informasi yang diperoleh, kapal yang memuat kayu dengan jumlah penumpang sebanyak 15 orang termasuk nakhoda itu, bertolak dari Kampung Aindua, Distrik Mimika Barat Jauh menuju kota Timika kemudian tenggelam di perairan Amar.
Apalagi bukti-bukti yang berhasil diamankan jumlahnya sangat banyak, mencapai 107 item. Beberapa diantaranya bukti yang mengarah kuat adalah Kartu Identitas Tanda Anggota Gerakan OPM lengkap dengan pangkat dan jabatannya.
Kecelakaan kapal masih mewarnai pelayaran di Kabupaten Merauke. Berdasarkan catatan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, selama 6 bulan terakhir terhitung sejak Januari-Juni 2024, tercatat 10 laporan yang diterima oleh Kantor SAR Merauke.
Wakil Ketua II DPR Kabupaten Merauke Dominikus Ulukyanan yang mengirimkan gambar dan informasi ini kepada media ini mengungkapkan bahwa kapal kontainer tersebut kandas den- gan muatan alat-alat berat.
Hal tersebut diungkapkan, Kasie Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Klas II Jayapura, Semuel Yabes Yermia bahwa, aktivitas penumpang di Pelabuhan Jayapura masih mendominasi penumpang yang turun di Pela Pelabuhan Jayapura.
Menurut Kapolsek AKP Made Sudarma, dalam pelaksanaan pengamanan di pelabuhan laut Yos sudarso Merauke Polsek KPL Merauke mengamankan kedatangan dan keberangkatan kapal penumpang yang tiba di pelabuhan, baik orang dan barang bawaan.
Mantan Kapolsek Merauke Kota itu menjelaskan, keenam Kru kapal yang melarikan diri tersebut diduga membuang korban ke laut setelah membunuhnya. Sehingga jasadnya baru ditemukan mengapung setelah 5 hari dinyatakan hilang.
Dikatakan, bantuan 6 unit kapal tangkap diberikan kepada 3 kelompok nelayan yang berada di dua Distrik Jayapura Utara dan Jayapura Selatan masing-masing 3 unit. Menurutnya anggaran yang digunakan untuk pembelanjaan enam unit kapal itu bersumber dari dana alokasi khusus tahun 2024.
“Yang nanti membantu dalam pencarian adalah dari Danlanal, bila mana ada kapal beliau nanti yang berpatroli dan ditemukan, nanti akan dilaporkan kemudian dari Danlanud dan Dansatgas udara akan melaksanakan pencarian di sela-sela pelaksanaan tugas,” tambah dia.
Sejak dilaporkan hilang kontak, Tim SAR langsung menggelar operasi pencarian hilangnya kapal yang membawa 12 orang ini. Tim SAR gabungan diberangkatkan untuk melakukan pencarian dengan menyisir jalur yang direncanakan dilalui Kapal LCT Cita XX, pada Sabtu, 20 Juli 2024. Namun, pencarian tersebut tidak membuahkan hasil.