Benhur Tomi Mano menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar formalitas, tetapi sebagai ajang untuk bertegur sapa, berbagi kisah, dan mendengarkan aspirasi para insan pers. "Momentum buka puasa ini kita untuk menyapa dan menguatkan ikatan hati dengan teman teman insan pers yang selalu membersamai saya," ujarnya.
Region Head Astra Motor Papua, Thomas Pradu mengatakan, buka pusa merupakan agenda tahunan yang wajib dan selalu dilaksanakan. Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi media dalam menyebarkan informasi ke masyarakat, terutama Honda.
Kepala Sekolah SMAK Seminari, St Fransuskus Asisi Jayapura, Sr. Justanti Rerawati, OSU menyampaikan bahwa pihaknya melihat bahwa Cenderawasih Pos masih menjadi media utama penyebar informasi di Papua. Ada banyak informasi yang dibagikan setiap hari sehingga tak salah pihak sekolah menggandeng Cepos untuk memberikan materi jurnalistik.
Menurutnya, saat ini banyak hoaks, misinformasi, serta disinformasi yang beredar di kalangan masyarakat. Oleh karenanya, jurnalisme berkualitas diharapkan bisa hadir untuk mengatasi hal ini.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, mengatakan, sejatinya momen ini telah ditunggu cukup lama untuk memastikan pembangunan kerjasama antara platform digital dengan jurnalis yang berkualitas.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga hubungan baik antara wartawan dan Polresta Jayapura Kota semakin erat ke depannya. Kami siap mendukung dan mengekspos berbagai program kepolisian, termasuk program ketahanan pangan yang menjadi perhatian pemerintah pusat," ujarnya.
Ketua Asosiasi Wartawan Papua (AWP), Elisa segenyap mengatakan bahwa pihaknya tidak akan berhenti melakukan aksi-aksi hingga kasus teror ini diungkap. Para jurnalis mengaku kecewa dengan proses yang ternyata memakan waktu 5 bulan sementara kejadiannya di dalam Kota Jayapura. Ada sikap pesimistis terhadap kinerja hingga dampak dari kejadian ini. Jika di kota saja sulit diungkap apalagi jika korbannya masyarakat sipil di kampung-kampung.
"Kami siang tadi kuasa hukum dan pelapor telah mendapatkan surat tertanggal 23 Januari 2025 dari penyidik yang intinya menyebut kasus Jubi telah dilimpahkan ke Pomdam XVII Cenderawasih," kata Simon Pattiradjawane, SH, kuasa hukum dari Koalisi Advokasi Keadilan dan Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua yang mendampingi Jubi, saat dikonfirmasi tadi malam.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan, menyampaikan perjalanan Pendam Cendrawasih tidak terlepas dari dukungan jurnalis. Hal itupun dibuktikan bagaimana mereka mampu mendapatkan berbagai penghargaan baik tingkat daerah maupun nasional.
Adapun tujuan dari puluhan wartawan tersebut datang ke Polda Papua yakni menuntut aparat keamanan untuk segera menangkap para pelaku teror molotov yang menimpa kantor Redaksi Jubi pada, 16 Oktober 2024 lalu.