Dijelaskan, sampai saat ini jumlah investor yang ada di Kabupaten Jayapura kurang lebih ada 800 investor baik itu yang mempunyai modal skala mikro, kecil, menengah dan besar. Untuk itu, hadirnya investor dari berbagai sektor harga bisa memberikan dampak kemajuan di Kabupaten Jayapura.
Aksi ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya menggelar aksi demo ke Kantor DPR Kabupaten Merauke beberapa waktu lalu. Aksi demo ini diawali dari Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke menuju Kantor Sementara Majelis Rakyat Papua Selatan di Jalan Raya Mandala dengan long march.
Kepala Perwakilan BEI Papua, Kresna Patokan menjelaskan, peningkatan jumlah investor tersebut sejalan dengan semakin seringnya dilaksanakan kegiatan edukasi dan promosi, yang dilakukan oleh BEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kepala Komnas HAM, Frits Ramandey, mengingatkan pemerintah terutama pejabat di Papua Selatan untuk hati hati dalam memberikan izin terhadap investasi lahan kelapa sawit di daerah tersebut.
Kepala OJK Papua Muhammad Ikhsan Hutahaean mengatakan, pihaknya mencatat sampai dengan saat ini sudah sekitar 24 Galeri investasi BEI yang telah dibuka oleh Kantor BEI Papua.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua Kresna A. Payokwa mengatakan, untuk mencapoaiu target tersebut, pada tahun ini pihaknya akan menambah empat Galeri Investasi (GI) BEI baru.
Elyas menyebut, di Provinsi Papua, investasi bergerak di bidang kehutanan, perkebunan dan pertambangan. Ia pun tak memungkiri bahwa pasca DOB, sumber daya alam yang bisa dikelola provinsi induk berkurang.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Papua dan Papua Barat, Kresna A. Payokwa menyebut, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya berjumlah 44.945 investor.