Frans Reba mengatakan penertiban itu dilakukan oleh Tim gabungan dari Bappeda, Satpol PP, Dinas Perikanan Provinsi Papua, hingga Polresta Jayapura Kota. Untuk satu bulan kedepannya UPTD PPI Hamadi itu akan dijaga ketat oleh para petugas keamanan.
  Kepala Pusat Studi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Universitas Cenderawasih, Dr. Yunus P. Paulangan, mengungkapkan, upaya-upaya rehabilitasi terhadap terumbu karang yang dilakukan pihaknya di beberapa kawasan perairan laut di Papua belakangan ini telah memicu kesadaran masyarakat untuk tidak lagi merusak terumbu karang, dengan penggunaan bom dalam menangkap ikan.
Setelah diperiksa, ratusan ikan hias dilengkapi Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Ikan (KI-2) yang diterbitkan dari BKHIT Jawa Timur. Secara fisik, semua ikan dalam kondisi aman, hidup dan tidak ditemukan adanya gejala Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK).
"Untuk harga cabai keriting kisaran Rp 55 ribu/kg, kol Rp 40 ribu/kg, bawang merah Arso Rp 35 ribu-Rp 40 ribu/kg, bawang merah Surabaya Rp 50 ribu-60 ribu/kg, buncis Rp 20 ribu/kg , bawang putih Rp 50 ribu/kg, daun bawang Rp 25 ribu/kg," terangnya
Dari pantauan Cenderawasih Pos di pasar Ikan Hamadi Senin (30/12) kemarin, masyarakat mulai memadati pasar ikan untuk mencari ikan untuk dikonsumsi pada malam pergantian tahun.
Kepala Sekolah SMKS YPK 1 Pariwisata Biak, Riana Puspita Sarie, S.Pd.,Gr.,M.Pd.,M.Si, mengatakan kegiatan ini tidak hanya melibatkan tenaga pendidik dan siswa, tetapi juga menjadi momen kebersamaan antara sekolah dan masyarakat sekitar. Sebagai bagian dari rangkaian menyambut HUT, acara ini mencerminkan nilai-nilai sosial yang diterapkan di SMKS YPK 1 Pariwisata Biak, sekaligus mempererat hubungan antara sekolah dan masyarakat.
Tak sedikit dari warga langsung mengabadikan mamalia laut berukuran besar tersebut dengan menggunakan kamera ponsel. "Kejadian penemuan ikan raksasa ini baru pertama kali disini, sehingga masyarakat heboh dan mulai cerita-cerita," ungkap Fajar.
Berasal dari famili Butidae dengan nama umum Sentani Gudgeon atau memiliki nama latin Oxyeleotris heterodon Weber, 1907. Ikan Gabus Sentani ternyata memiliki beberapa nama lain. Di lingkungan masyarakat lokal dikenal dengan sebutan Gabus Bodoh atau Himen. Selain ikan ini ada juga jenis ikan Heuw yang mendiami Danau Sentani.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna mengatakan, pihak keluarga telah berusaha melakukan pencarian namun belum membuahkan hasil. Mereka kemudian melaporkannya ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, melalui Pos Pencarian dan Pertolongan Kaimana.
 Meski sudah menjadi sentral budi daya ikan, namun hampir proses pembudidayanya masih menggunakan kolam tanah dan belum memiliki sistem penjernihan air kolam, sehingga membuat kualitas air menjadi kurang baik untuk budidaya ikan.