Kepala bidang (Kabid) Haji dan Bimas Islam Kanwil kemenag Provinsi Papua, H. Musa Narwawan, S.Ag, mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu laporan dari kabupaten/kota untuk menentukan berapa banyak nantinya hewan kurban akan disembelih. Sebab, hingga kemarin belum ada laporan terkait hal itu.
Namun demikian, lanjutMartha Bayu Wijaya, ada hal yang bebeda dari 3-4 tahun lalu. Jika dalam beberapa tahun tersebut, pemotongan sampai pada pengepakan dilakukan secara gratis maka pada hari kurban ini ada biaya yang dikenakan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Merauke.
Pemeriksaan dilakukan secara makroskopis oleh petugas kesehatan hewan Disnakkeswan yang hadir dengan memeriksa mata, hidung, mulut hingga telinga sapi untuk memenuhi persyaratan kelayakan hewan kurban.Â
  Setelah terpilih, sapi kurban Presiden tersebut melalui Sekretariat Negara nantinya akan menyerahkan ke Pemprov Papua. Selanjutnya Penjabat Gubernur Papua yang akan menyerahkan ke Masjid yang telah ditetapkan sebagai penerima sapi kurban bantuan Presiden.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, drh Sabelina Fitriani mengatakan, ketersediaan stok pangan asal hewan di Kabupaten Mimika menjelang Idul Adha sebanyak 250. Sabelina mengatakan, stok ini dipastikan cukup hingga saat hari raya nanti. Â
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua, MP Koibur, mengatakan selain sosialisasi pihaknya juga melakukan pemeriksaan secara rutin pada hewan ternak.
 Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua, Matheus P Koibur S.Pt, MM, mengatakan, pihaknya terus melakukan pengendalian dan pengawasan dari provinsi dengan kabupaten/kota untuk hewan kurban.
  Sejauh ini kata Koibur, pihaknya belum menemukan adanya penyakit pada hewan kurban di sembilan kabupaten/kota di Papua. Kendati demikian, ia meminta para peternak untuk tetap menjaga kesehatan ternaknya.
Ini dikarenakan, menjelang hari raya Idul Adha yang jatuh tepat pada 17 Juni 2024, lalu lintas hewan qurban yang masuk dan keluar wilayah Papua Tengah khususnya Kabupaten Mimika diperkirakan meningkat tajam.Â
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua MP Koibur mengaku pihaknya masih melakukan pencegahan-pencegahan terhadap peternakan maupun daging-daging yang masuk ke wilayah Papua, terutama dari daerah yang terjangkit dengan virus.Â