Namun dari 110 Jamaah Haji asal Kabupaten Merauke tersebut, tidak seluruhnya langsung balik ke Merauke. Tapi ada yang kembali ke kampung halamannya di Sulawesi Selatan maupun Pulau Jawa terlebih dahulu. Saat tiba di hala
Ketua Klasis Lembah Baliem Gereja GIDI, Pdt. Minus Wanimbo, S.Th dalam khotbahnya mengatakan, sesuai tema ibadah syukur, semua jemaat terutama para pemimpin harus memiliki semangat persatuan dalam membangun Kabupaten Tol
 Tema tersebut kata Pdt. Morits sejalan dengan renungan atau bacaan-bacaan yang dibacakan pada perayaan misa Padang tersebut di pantai Hamadi. "Saya lihat pilihan bacaan ini, sesuai dengan temanya saja, Sinode yang diha
Brigjen TNI Thevi A Zebua didaulat untuk menyampaikan pesan kepada Para Jemaat yang hadir. Pentingnya pertobatan, rendah hati dan tidak serakah menjadi atensi dalam pesan yang menyejukkan bagi jemaat sekalian. "Hal yang perlu menjadi perhatian dan penting bagi kehidupan adalah rendah hati, pertobatan, dan rasa cukup dalam kehidupan sehari-hari," jelas Kasdam.
  Kapolda terlihat bersyukur karena ini sejatinya sudah diplaning jauh – jauh hari saat pembangunan gedung Mapolda. Hanya awalnya niat pembangunan berada di lokasi di pinggir jalan agar bisa digunakan seluruh umat namun karena satu dan lain hal akhirnya dibangun di areal Polda baru.
Bupati Mimika, Eltinus Omaleng mengatakan ini bukan pertama kalinya Pemkab Mimika alokasikan hibah kepada tempat ibadah. Tapi pada tahun-tahun sebelumnya juga terus dilakukan. Baik dalam bentuk hibah dana, pembangunan, maupun peralatan peribadatan. Tapi khusus tahun ini ada 67 tempat ibadah yang menerima hibah senilai Rp 55,8 miliar.
‘’Maka kami mengimbau kepada umat Budha khususnya dan kita semua warga negara Indonesia untuk senantiasa meningkatkan sikap moderasi beragama, guna terciptanya toleransi dan keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara,’’katanya.
Ketua Vihara Arya Dharma Skyland Jayapura Tedy Wandianto menyatakan, Hari Raya Waisak tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Dimana umat buddha tidak sekedar melakukan ritual melainkan ada penampilan drama dari anak anak, bahkan orang tua pun ikut terlibat.
Tak tanggung – tanggung, dari penyampaian panitia, ibadah pentakosta II ini dihadiri hampir 3000 orang yang menggambarkan ada kerinduan mendalam untuk bisa berkumpul untuk beribadah bersama. Disini Tomi Mano menyampaikan bahwa event ini juga mengingatkan jemaat untuk lebih memahami makna zending fest.
Pantia hingga kemarin malam juga masih di lokasi kegiatan untuk memastikan bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu undangan. Ketua Panitia, Benhur Tomi Mano menjelaskan bahwa perayaan ibadah Pentakosta II Wilayah E terdiri dari 11 jemaat