Agustinus Yoga menjelaskan bahwa luas tanam di sentra-sentra pertanian pada musim tanam rendengan tahun ini sebanyak 25.000 hektar. Jika dikalikan dengan 30 persen yang rebah tersebut maka diperkirakan sekitar 7.000 hektar lahan padi yang rusak akibat rebah. ‘’Rata-rata yang rebah itu adalah padi yang bulirnya berisi padat,’’ katanya.
Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura, Nofdy J Rampi mengatakan pihaknya sudah mulai melakukan penyiapan dan pelaksanaan penebangan serta pemangkasan pohon yang ada di sekitar Jalan Utama di Kota Jayapura.
Jika di wilayah kota terjadi banjir pada malam harinya termasuk sejumlah pohon tumbang, ternyata di kampung juga mendapat imbasnya. Masyarakat di Kampung Engros mengeluhkan banyaknya sampah plastik yang masuk ke kampung mereka. Bentuknya adalah sampah pampers dan juga kantong plastic es batu.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura, Robby K Awi menyampaikan dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan pembersihan terhadap pohon-pohon yang mungkin saja berpotensi tumbang saat hujan deras.
Hujan lebat ini tidak hanya di Kota Jayapura saja, tapi juga Kabupaten Jayapura, dan sekitarnya yang menyebabkan dampak banjir, longsor dan pohon tumbang pada beberapa titik di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura Gerak cepat (Gercep) untuk membersihkan lumpur, sampah dan sisah mareial yang jatu di wilayah terdampak. Adapun daerah yang terdampak banjir salah satunya di Papua Trade Center (PTC) tepatnya didepan terminal lama Entrop.
Banyak kendaraan warga yang terpaksa dipindahkan ke lokasi yang lebih tinggi dan warga sibuk mengemas pakaian maupun perabot rumah tangga dan peralatan listrik. Ada juga rumah warga yang sudah kemasukan air akhirnya langsung dikuras dengan menggunakan ember atau gayung.
Jika melihat dari lima tahun belakangan kejadian banjir bandang di Sentani terjadai pada Sabtu malam 16 Maret 2019 nyaris sama dengan kejadian malam kemarin, hanya tak ada longsor, dan tak ada korban jiwa.
adan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jayapura menyebut, intensitas hujan yang terjadi selama bulan Maret belakangan ini masih tergolong normal. Karena puncak musim hujan di wilayah Kota Jayapura, yaitu di Januari sampai Februari dan itu ditandai dengan intensitas hujan lebat yang cukup tinggi pada periode bulan tersebut.
Dia mengatakan, saat ini Kota Jayapura dan sekitarnya sudah memasuki musim penghujan. Kemudian potensi tanah longsor, banjir bahkan abrasi seperti yang sudah terjadi di kawasan pantai wisata Holtekamp Kota Jayapura juga telah menjadi ancaman serius. Karena itu, pihaknya terus memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga di Kota Jayapura, supaya benar-benar memperhatikan soal ini.