"Menjelang Nataru kami secara konsisten melaksanakan kegiatan Pasar Murah, selain menjaga stabilitas harga sekaligus juga membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru,"Terangnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (4/12) kemarin.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Dedy Irianto menyampaikan pemanfaatan teknologi digital juga menjadi hal yang krusial untuk mendukung inovasi sekaligus menjadi daya ungkit akselerasi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Sidak yang dilakukan di pasar modern, Mega Waena, Saga Mal Abepura, Pasar Tradisional Pasar Sentral Hamadi dan gudang Bulog ini, guna menjaga 4 K. Yakni, Keterjangkauan harga, (stabilitas harga), Ketersediaan Stok, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi efektif. Karena Kota Jayapura mengalami deflasi -0.29 % mtm (%bulan), sedangkan YoY ( per tahun), adalah 6,81%.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua Muhammad Musa’ad mengatakan, sinergi dan kerja sama yang baik antara Pemda, Bank Indonesia serta institusi lainnya telah membuahkan hasil yang manis.
General Manager Saga Group, Haris Manuputhi menjelaskan menyambut nataru Saga grup sudah menyiapkan kebutuhan bapok bahan kue dari jauh-jauh hari untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya yang ingin membuat kue kering.
"Kami memang fokus melakukan pembiayaan UMKM, banyak dari pelaku UMKM di Bank Papua yang juga sudah naik kelas, sekarang bagaimana peran perbankan untuk fokus meningkatkan UMKM, mengingat kedepannya kondisi kedepan akan semakin sulit,"Katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (23/11)
Seperti halnya Endina penjual Noken di Sentani, menjelaskan menyambut piala dunia, dirinya sudah menyiapkan gelang, anting bahkan noken dengan motif bendera dari beberapa negara peserta piala dunia.
Achmad penjualan komoditi pertanian di Pasar Sentral Hamadi menjelaskan, sampai dengan saat ini, harga komoditi pertanian masih stabil, meski cabai rawit sedikit mengalami perubahan harga dari Rp 80 ribu/kg naik jadi Rp 90 ribu/kg.
Sebelumnya, sistem kelistrikan di dua desa tersebut dioperasikan dan dikelola oleh pemerintah daerah selama 12 jam setiap harinya yaitu pada pukul 6 sore hingga 6 pagi. Namun kini peningkatan jam nyala bisa dirasakan oleh 463 pelanggan di Desa Kasonaweja dan 202 pelanggan di Desa Burmeso sehingga aktivitas bisa dilakukan produktif hingga malam hari.
Menurutnya, sebaran konsumsi ikan di Papua masih didominasi oleh wilayah pesisir, sedangkan di wilayah pegunungan masih jauh dari harapan. Sehingga itu, perlu ada upaya untuk menjangkau daerah-daerah ini dan membuat program yang bisa dilaksanakan dengan mudah.