"Ini ada potensi wisata yang luar biasa sehingga kami dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua membangun jembatan tracking dengan harapan sektor wisata melalui pengelolaan ekowisata di sekitar danau Sentani ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat di wilayah ini," Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dishut LH Papua, Ayub Womsiri, Senin (11/11).
  Plt. Kepala DKLH Provinsi Papua, Aristoteles Ap mengatakan, program pelatihan budidaya jamur dilakukan dengan melihat potensi-potensi yang ada di dalam kawasan hutan terutama terkait dengan pemanfaatan hasil limbah yang telah dibuang atau tidak digunakan lagi, namun bisa dimanfaatkan salah satunya dengan budidaya jamur ini.
  Metode ini dianggap sangat cocok untuk dikembangkan di Papua, terutama di Kabupaten maupun Kota Jayapura yang masih memiliki hutan yang sangat luas di mana dengan memanfaatkan daun tanpa harus merusak pohon.
  Dia mencontohkan beberapa program kerja yang telah memberikan dampak secara ekonomi bagi masyarakat misalnya pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK), pengembangan ekonomi berbasis ekowisata, pembangunan jembatan tracking di beberapa spot wisata, dan beberapa program kerja lainnya yang menyentuh langsung masyarakat di kampung-kampung.
Kepala KPKNL Jayapura Dadang Eko Darminto mengatakan, pihaknya bersama Dinas Kehutanan dan lingkungan hidup Provinsi Papua sudah membangun kerjasama sejak lama terutama terkait dengan piutang dana reboisasi.